Kopi TIMES

Mandat PDIP Itu Punya Pesan Penting Partai

Selasa, 06 September 2016 - 10:43 | 44.73k
Haris El Mahdi
Haris El Mahdi

TIMESINDONESIA, BATU – Akhirnya,  setelah melalui proses diskusi yang panjang, internal DPP PDIP  resmi "mengawinkan" Dewanti Rumpoko dengan Punjul Santoso. Betapa pun banyak manuver politik di luar,  untuk mempengaruhi keputusan itu, DPP PDIP bergeming. Dewanti-Punjul tetap menjadi pilihan prioritas sejak hasil penjaringan masuk ke "meja" diskusi. 

ER memang berupaya untuk mencari pasangan lain bagi Dewanti di luar Punjul,  tapi ia tetap bukan pengambil keputusan akhir. Demikian pula Djonet yang secara demonstratif menyebar begitu banyak poster dan Banner serta beberapa kali manuver politik melalui isu kantor Panwaslih. Ikhtiar Djonet itu tiada bisa mengubah keputusan DPP PDIP. 

Dewanti ditunjuk oleh DPP PDIP dengan pertimbangan bahwa ia mempunyai kesempatan paling besar untuk memenangkan Pilkada Kota Batu.  Posisi sebagai istri walikota dengan seabrek kegiatan sosial merupakan modal bagi Dewanti meraih popularitas dan mengerek elektabilitas. 

Namun, penunjukan Dewanti bukan tanpa catatan dari DPP PDIP. Dewanti ditunjuk sebagai "petugas partai"  untuk mengawal kepentingan ideologi PDIP dan merawat tumbuh-kembang internal PDIP. 

Catatan ini penting karena selama 10 tahun ER menjabat sebagai walikota Batu,  tumbuh-kembang internal PDIP  tidak diperhatikan. Ada kesan bahwa ER "mengambil jarak" dengan PDIP. ER lebih sibuk membangun kemesraan dengan investor ketimbang dengan partai dan kepentingan partai. ER lebih dekat dengan Paul Sastro (owner Jatim Park Grup)  ketimbang dengan Suliadi, ketua DPC PDIP Kota Batu. 

Di titik inilah penempatan Punjul sebagai wakil walikota adalah langkah strategis PDIP agar kepentingan partai dapat tetap dijaga. Punjul "direkom" sebagai wakil walikota untuk memastikan bahwa dalam pemerintahan mendatang Dewanti tidak berjalan melenceng jauh dari kepentingan partai seperti yang dilakukan oleh ER. Punjul, terlepas dari segala kelemahannya,  adalah kader terbaik yang dimiliki PDIP,  yang terjamin kesetiannya pada partai. Kualifikasi Punjul sebagai kader PDIP inilah yang menjadi nilai lebih ketimbang Djonet. 

Pasangan Dewanti-Punjul adalah indikasi bahwa DPP PDIP berusaha meraih dua hal,  yakni merebut kemenangan dalam Pilkada dan sekaligus merawat soliditas partai. Pasangan Dewanti-Punjul adalah yang paling rasional dan realistis bagi PDIP. 

Apakah Dewanti-Punjul akan memenangkan pilkada?  Tergantung respons partai-partai lain. Jika partai-partai lain merasa kalah sebelum bertanding maka PDIP akan melenggang mulus. Namun,  jika partai-partai lain sanggup menawarkan opsi pasangan alternatif yang menarik niscaya pilkada Batu akan dinamis. Dan, peluang partai-partai lain untuk mengalahkan PDIP cukup besar. 

Terlepas dari itu, PDIP telah menunjukkan sebagai partai yang rapi dan rasional dalam menentukan kontestan pilkada,  untuk kepentingan jangka panjang partai tentunya. 

Selamat berjuang Dewanti-Punjul. Selamat bekerja PDIP Batu untuk pilkada. Semoga berintegritas. (*)

Oleh: Haris El Mahdi, pengajar Sosiologi FISIP Universitas Brawijaya Malang dan pengamat sosial politik nasional

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES