Gayeng With YM

Haji dan Umrah Bukan Soal Uang

Sabtu, 27 Agustus 2016 - 21:22 | 49.73k
iIlustarsi. (foto: dakwatuna)
iIlustarsi. (foto: dakwatuna)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Di Mekkah, orang-orang bertaubat dan mendapatkan pengampunan, serta dilipatgandakan bagi yang beramal sholeh. Dengan thawaf (berjalan keliling Ka’bah), dosa dan kesalahan terhapus, diganti amal saleh yang pahalanya diibaratkan memerdekakan budak (HR Al Hakim dalam Al Mustadrok Ala Al Shohihain).

Di Mekkah berdiri Ka’bah Al-Musyarrafah, rumah yang pertama kali dibangun di muka bumi ini. Allah SWT menyebutnya Baitullah dalam surat Ali Imran ayat 96.

Ka’bah menjadi kiblat ibadah umat Islam dari seluruh penjuru dunia, yang padanya terdapat Hajar Aswad. Sekadar melambai atau mencium batu hitam dari surga ini saja, melunturkan dosa-dosa (HR Tirmidzi).

Usai membangun kembali Ka’bah bersama Ismail, Nabi Ibrahim as berdoa:

“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): “Ya Tuhan Kami terimalah daripada Kami (amalan kami), Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Tuhan Kami, Jadikanlah Kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu Kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada Kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji Kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang’’ (QS Al Baqarah: 127-128).

Selama 4 hari di Mekkah, jamaah umrah biasanya tak melewatkan kesempatan untuk juga berziarah ke Jabal Uhud, Jabal Tsur, Jabal Nur, Jabal Rahmah di Mina, Musdzalifah, Arafah dan beberapa lokasi lainnya.

Berdasarkan pengalaman, orang ke Haramain bukan semata karena banyak uang, melainkan juga karena niat, karena cinta kepada Allah dan Rasulullah SAW. Saya sering kali bertemu dengan orang yang punya banyak kelebihan rezeki, tetapi hatinya berat untuk umrah apalagi untuk menunaikan ibadah haji. Alasannya, ‘’belum mendapat panggilan’’.

Padahal, berhaji atau umroh itu bukan karena dipanggil, melainkan niat dan tekad. Sebagaimana doa yang dipanjatkan Nabi Ibrahim as, agar anak keturunannya makmur dan berkunjung ke Baitullah.

Ada orang yang setiap tahun, bahkan setiap bulan, umrah. Bukan karena punya banyak uang, tapi rejekinya sebagai pembimbing jamaah umrah di perusahaan travel. He, he, he….

Rezeki lain adalah menjadi petugas kebersihan di Masjid Nabawi atau Masjidil Haram, sehingga bisa umrah kapan saja. Ketika ratusan ribu bahkan jutaan orang dari berbagai penjuru dunia berebut mencium hajar aswad, para petugas kebersihan Baitullah punya jadwal tetap mengelap dan kalau mau mencium batu dari surga itu.

Memang, terlalu simpel contohnya. Tapi coba pikirkan, dari sekian banyak petugas kebersihan Masjidil Haram, mengapa petugas tertentu yang terpilih untuk membersihkan areal-areal strategis? Sementara yang lain tidak.

Itulah bentuk keajaiban dari Ilahi.

Keajaiban-keajaiban yang gak kita sangka-sangka dan jatuh kepada orang yang gak terduga. Keajaiban yang diharapkan setiap orang untuk mendapatkannya. Siapa juga yang gak mau?

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : YusufMansur.com

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES