Gayeng With YM

Prinsip Pulang Kampung 1

Sabtu, 02 Juli 2016 - 14:33 | 45.91k

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Apa yang Saudara pikirkan ketika mendengar kata “pulang kampung”? Pulang kampung nih ritual wajib kalau lebaran. Kita akan bahas kisi-kisi pulang kampung dari sisi yang mungkin Saudara tidak tahu, atau mungkin tahu tapi tidak “ngeh”. Sekarang diingatkan.

Yang pertama, tahukah Saudara kalau seluruh biaya pulang kampung dibiayai oleh Allah?

“Ditanggung gimana, Ustadz? Orang dapet kasbon.”

Saudara harus tahu, seluruh biaya pulang kampung itu ditanggung Allah. Kok ditanggung oleh Allah? Iyalah, semua urusan kita itu mana ada yang ga ditanggung oleh Allah SWT? Pengetahuan bahwa seluruh biaya pulang kampung itu ditanggung oleh Allah, seharusnya ga bikin kita puyeng. Persoalannya kadang, jatah itu ga Saudara ambil. Jadi, jatah pulang kampung itu ternyata kita sendiri yang tidak mengambil, padahal sudah disediakan oleh Allah.

Dengan apa kita mengambilnya? Sederhana Bos, pake DOA! Kadang saudara-saudara pada belagu sih, pulang kampung aja sendiri, minta dong sama Allah.

“Ya Allah, saya pengen pulang kampung, deh.” Kalau perlu, godain Allah, “Pulang kampung tahun ini boleh dong naik mobil sendiri, ya Allah…”

Mulai sekarang geber-geberan aja, jangan nyari tiket. Nyari tiket mah ngantri. Cari Allah! Kenapa nyari tiket pada susah? Karena nyari tiketnya ga pake shalat dhuha. Coba dong, sebelum nyari tiket, shalat dhuha dulu.

Aturan pertama dari pulang kampung adalah seluruh biaya pulang kampung ditanggung Allah. Jangan merasa duit sendiri, itu duit Allah. Nanti ke mana-mana nih, efeknya.

Pertama, kalau tahu pulang kampungnya ditanggung Allah, jangan tengil, jangan sombong. Pulang kampung ditanggung Allah aja Saudara sombong, pamer emas segala macam, pamer mobil segala rupa. Ente mau petantangpetenteng apaan di kampung? Wong semua yang ente bawa punya Allah. Sampai ongkosnya juga punya Allah. Allah yang nanggung.

Ini perkara tauhid. Ini ilmu, bahwa kita bisa pulang kampung bukan karena duit, bukan karena kita sehat, bukan karena kita punya mobil, bukan karena kita megang tiket. Tapi, kita bisa pulang kampung karena Allah mengizinkan kita pulang kampung. Subhanallah.

Pelajaran buat Saudara adalah, buat lebaran tahun depan, doa dari sekarang. Jadi, jangan dibiasain doa mepet-mepet.

Sebagai contoh, Saudara pengusaha nih, buka cek sebesar 10 juta untuk tanggal 1 Oktober. Jangan sampai Saudara baru berdoa sama Allah tanggal 29 atau 30 September karena ga nemu duit buat nutup ini, “Ya Allah, ga ketemu-ketemu nih duit 10 juta.”

Alhamdulillah-nya Allah bukan saya. Kalau saya tersinggung, lho. Kalau Allah ga pernah tersinggung. Coba kalau Allah nyentil Saudara, “Kenapa lo baru datang sekarang? Kenapa ga dari sejak buka ceknya lo ngomong?”

Nah, pulang kampung juga gitu, udah ga dapet tiket segala macam baru deh minta ke Allah. Alhamdulillah-nya, Allah ga pernah kesel. Coba deh latihan dari sekarang. Kalau Saudara minta sama Allah dari sekarang supaya bisa pulang kampung dengan kondisi keluarga pada sehat dan pake mobil baru. Itu Allah udah parkirin mobil kita di garasi sejak di bulan Sya’ban. Ga pake duit. Cakep ga? Allahu Akbar!

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : YusufMansur.com

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES