TIMESINDONESIA, MAKASSAR – Mahasiswi Fakultas Farmasi, Universitas Hasanuddin, Qonita Kurnia Anjani, berhasil menemukan inovasi baru di dunia farmasi, yakni obat ekstrak kulit rambutan yang mampu mencegah kanker kolorektal.
Banyaknya limbah kulit rambutan yang terbuang saat musim panen melatarbelakangi temuannya yang diberi judul "Nepelactobi: Solution for Prevention Colorectal Cancer" tersebut.
Nepelactobi sendiri adalah suplemen kesehatan yang diformulasi dalam bentuk mikrokapsul yang merupakan kombinasi dari Nephelium lappaceum dan Lactobacillus casei. Rambutan merupakan salah satu tanaman yang mengadung banyak flavonoid dan memiliki aktivitas antioksidan tinggi.
L. casei adalah mikroba prebiotik yang telah lama diketahui memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan saluran gastrointestinal.
Lebih jauh, dengan melakukan kombinasi kedua substansi ini, Qonita kemudian berhipotesis bahwa Nepelactobi dapat memiliki potensi untuk mencegah terjadinya penyakit kanker kolorektal.
"Suplemen nepelactobi dapat dikonsumsi dengan cara mencampurkan ke makanan, misalnya es krim, mayonaise, dan yogurt," ujar wanita berkerudung tersebut, Senin, (27/6/2016).
Berkat penemuannya tersebut, Qonita berhasil menyabet juara terbaik pertama dalam ajang Euroinvent 2016, yang merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Romanian Inventors Forum dan bekerjasama dengan IFA International Federation Inventors Association yang dan di Rumania beberapa waktu lalu.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |
Sumber | : Berbagai Sumber |