TIMESINDONESIA, BATU – Pohon bambu masih banyak diminati bisnis wisata maupun perumahan untuk hiasan taman. Penjualan pohon bambu pun stabil dari waktu ke waktu.
Seperti yang disampaikan oleh Misni, salah seorang warga Desa Oro-oro Ombo Kota Batu yang menjual bambu hias di Jalan Oro-oro Ombo.
Bambu hias yang dijual oleh Misni tersebut sudah menjadi langganan pabrik-pabrik besar di Jawa Timur. Juga tempat wisata khususnya Jawa Timur Park Grup dan perumahan.
Bentuk batang bambu hias ini tidak sebesar bambu lainnya, berdiameter 4 – 5 centimeter. Dengan diameter yang kecil, maka bambu itu kelihatan elegan.
Bambu-bambu itu didatangkan dari Kecamatan Dau Kabupaten Malang.
”Karena saya jualannya di pinggir jalan besar, maka tatanan dan kualitasnya harus bagus,” ungkap perempuan berusia 58 tahun ini.
Setelah bambu-bambu hias ini datang, Misni harus melepas gerombolan bambu satu persatu. Setelah itu, tiga sampai empat batang bambu dijadikan satu untuk diikat.
Kemudian ia memotong daun agar terlihat rapi. Jangan khawatir, meskipun daunnya dipangkas habis, namun jika sudah ditanam kembali, daun-daun tersebut dapat tumbuh kembali dengan lebat.
”Setelah dirempes (pemangkasan) baru bambu ini dimasukkan di polybag,” tambah perempuan yang hobi mengenakan topi lebar ini.
Tanah yang digunakan Misni pun bukan tanah biasa. Misni harus mencari tanah dari Dusun Junggo Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu.
Karena tanah dari Junggo memiliki tingkat kesuburan yang tinggi dan baik untuk tanaman hias. Bambu hias ini dibenderol dengan harga Rp 6 ribu untuk ukuran kecil, dan Rp 8 ribu untuk ukuran besar. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
