TIMESINDONESIA, MALANG – Koordinator Earth Hour Malang (EHM), Onil Laseta Islamic mengatakan pada acara puncak Ngalam Petengan yang dipusatkan di Balai Kota Malang, Sabtu (19/3/2016) besok, tidak hanya diisi dengan aksi memadamkan lampu selama satu jam saja, namun akan diikuti pula dengan pertunjukan seni Tari Saman, Karawitan serta beberapa penampilan atraksi dan talkshow.
Satu hal yang cukup menarik akan dilakukan aksi menyalakan lampu LED berbentuk 60+ dengan tenaga pedal power.
"Pedal power ini diwujudkan dalam sepeda statis yang mampu mengubah energi kayuhan sepeda menjadi energi listrik," jelas Onil pada MALANGTIMES, Jumat (18/3/2016) siang.
Ia menambahkan, hal ini merupakan hasil kerjasama Earth Hour Malang dengan Teknik Elektro Universitas Brawijaya dan dilakukan untuk menyiratkan pesan bahwa sumber daya pembangkit listrik mulai berkurang persediaannya.
“Dengan itu, masyarakat bisa tahu kalau ingin ada listrik harus bersusah payah dahulu,” ungkapnya.
Pada acara puncak nanti tambah Onil, juga digelar live talkshow dengan konsep yang interaktif dan menarik dengan melibatkan pengunjung yang hadir .
Sementara itu, Duta Earth Hour Malang 2016, Yolanda Remetwa menekankan kegiatan ini lebih dimaknai sebagai komitmen untuk melestarikan lingkungan
"Ini harus ditekankan dan diterapkan pada diri kita dulu. Mulai dari hal-hal yang simple. Dan perlu diketahui Earth Hour ini bukan tentang menyelamatkan bumi tapi untuk menyelamatkan kita semua," kata Miss Grand Internasional Indonesia 2015 ini. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
| Publisher | : Ahmad Sukmana |
| Sumber | : = |
