Glutera News Kisah Sukses Perempuan Hebat

Tergiur Alat Canggih, tapi Solusi Sehat dan Kaya Tetap Glutera

Minggu, 21 Februari 2016 - 09:10 | 222.46k
BEFORE AFTER: Nurul sesudah dan sebelum konsumsi Glutera. (foto: gluteranews)
BEFORE AFTER: Nurul sesudah dan sebelum konsumsi Glutera. (foto: gluteranews)
FOKUS

Kisah Sukses Perempuan Hebat

TIMESINDONESIA, JOGJAKARTATak sedikit perempuan-perempuan hebat sukses dalam usaha berbasis jejaring (networking) di Indonesia. Bukan hanya rupiah yang didapat, tapi juga ilmu dan sahabat yang cukup banyak di seantero nusantara. Luar biasa! Yang menarik, banyak di antara mereka adalah ibu rumah tangga. Siapa saja mereka? TIMESINDONESIA bekerja sama dengan PT Glutera Indonesia akan menulis secara bersambung kisah-kisah inspiratif perempuan Indonesia yang sukses di bisnis networking. Berikut bagian ke-38 kisah sukses mereka.

***

Berkecimpung di dunia kecantikan dan kesehatan kulit membuat Nurul Fadlyati selalu ingin mencoba hal-hal baru. Khususnya terkait hal-hal yang berkaitan dengan kecantikan.

’’Saya ini suka mencoba hal-hal baru. Kepingin aja. Jiwa saya yang selalu ingin tahu dan mencoba membuat saya terus berusaha mencari sesuatu yang baru,’’ ucap ibu kelahiran Tulungagung, 25 Juni 1971 ini.

Salah satu yang membuatnya penasaran adalah adanya alat mesin canggih yang disebut laser. Mesin ini untuk kecantikan.

’’Saking kepinginnya mencoba kegunaan alat-alat laser tersebut, saya datangi klinik kecantikan terbesar di Jogja. Saya ingin mencari tahu alat laser tercanggih seperti apa yang sedang booming di tahun ini. Waktu itu tahun 2013,’’ kenang Nurul.

Tapi, yang namanya teknologi, tiap tahun ada saja peluncuran terbaru. Akhirnya Nurul pun mencoba treatmen laser tersebut. Hasilnya cukup lumayan. ’’Katanya untuk memiliki kulit bebas pori, seperti kulit bayi, butuh minimal 15  lebih dilaser. Kalo sekali treatmen biayanya jutaan, tinggal dihitung saja,’’ ujar Nurul.

Akhirnya Nurul pun punya keinginan bisa memiliki alat laser tersebut untuk melengkapi treatmen di klinik miliknya. Beberapa distributor laser ini ia datangi.

Sampai akhirnya ia tertarik dengan penawaran salah satu distributor alat ini. Mereka dengan penuh semangat meyakinkan Nurul bahwa alat laser tersebut sangat laris. Sudah banyak klinik kecantikan yang ambil dan bisa BEP dalam setahun.

’’Yang makin membuat saya heran, ini alat laser kok secanggih ini. Bisa dilakukan treatmen dua alat laser sekaligus. Yang satu bersifat panas dan yang satunya bersifat mengikis kulit supaya kulit bisa halus, mulus, tanpa terlihat pori,’’ jelasnya. Karena diyakinkan oleh para distributor itu Nurul pun mau mencobanya.

Setelah dilaser, kulit Nurul jadi merah, lalu gelap. ’’Ahh paling 2-4 hari akan pulih,’’ begitu pikir saya waktu itu.

Tapi ternyata sampai seminggu, dua minggu, wajah Nurul belum menandakan arah pemulihan. ’’Rasanya panas. Kena air hangat aja perih. Kulit wajah jadi sangat sensitif, kena bantal saja perih,’’ kenang Nurul.

Bahkan, staf dan konsumen di klinik kalo melihat Nurul heran. Dan Nurul pun hanya bisa menjawab; masih proses kok, nanti akan membaik.

’’Padahal hati saya sedih. Karena sudah 1 bulan belum ada perbaikan. Mau jujur malu,’’ ucap Nurul kala itu.

 Aneka serum dari yang biasa ia pakai sampai beli macam-macam serum impor supaya kulit Nurul lekas membaik, juga belum mendatangkan hasil yang memuaskan. ’’Rusak wajah saya. Kalo saya sampai kena matahari langsung, muncul Flex yang ngeblok seperti Melasma,’’ kenangnya.

Dua bulan kemudian, kakak kandung Nurul yang seorang dokter berkunjung ke Jogya. Melihat kulit wajahnya, sang kakak menyarankan minum Glutera. ’’Kata kakak bagus, karena kandungan zat yang mengaktifkan sel-sel glutathione di dalam tubuh kita. Supaya regenerasi sel cepat terbentuk akibat efek laser itu,’’ kata Nurul menirukan sang kakak.

Akhirnya baru satu paket ia minum, kulit muka tampak mulai cerah. Sudah tidak merah dan perih. ’’Dari cerita saya itu,  semakin banyak yang pesan minta dibelikan Glutera. Kalo tidak salah sudah lebih dari 20 paket yang terjual dalam kurun waktu 3 minggu. Wuih, ini produk premiun kok banyak yang nyari ya,’’ ujar Nurul.

Berbulan bulan Nurul hanya jualan. Akhirnya ia pun jadi membernya. Pas mau nabung ke bank, ia kaget kok tabungan saya yang di bank ini banyak banget ada transfer. Dari jualan saja kok bonus-bonusnya banyak ya.

’’Akhirnya saya pasang iklan di koran dengan ukuran postcard, tiga kali tayang dalam seminggu. Selama 4 bulan berturut saya pasang,’’ cerita Nurul.

Pada tahun 2014 Nurul datang ke Malang. Ia ikut training yang dididik langsung oleh Andri Ariestiant dan Anton Widianto.

’’Dari situ saya makin paham dan belajar pede presentasi ke lingkungan terdekat. Lumayanlah, akhirnya makin banyak yang mau jadi member. Mereka jadi user setia. Hampir semua staf klinik jadi member Glutera dan saya bebaskan mereka merekrut member baru dari konsumen yang datang di klinik. Artinya staf  klinik bisa  mendapatkan penghasilan tambahan dari Glutera juga,’’ tandas Nurul.

Dan dari bonus-bonus yang diterima Nurul, akhirnya di pada Maret 2015 ia belikan mobil Mitsubishi Delica senilai Rp 400 juta lebih.

’’Benar kata orang bijak, kalo kamu sedang ada masalah, jangan cari penyelesaian di luar. Tapi galilah dari dalam diri sendiri. Seperti yang saya alami, kulit bermasalah. Solusinya minum antioksidan, perbaiki dari dalam dan kulit sehat, halus, dan pori-pori tampak rapat. Terimakasih Allah telah pertemukan saya dengan produk anak bangsa yang berkualitas seperti Glutera ini.’’ (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Rifky Rezfany
Sumber : Glutera News

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES