Wisata

Wisata Ziarah di Indonesia, Ironi yang Coba Dibenahi

Jumat, 20 November 2015 - 02:31 | 39.10k
Wisata ziarah punya potensi besar di Indonesia (Foto: obyekwisata)
Wisata ziarah punya potensi besar di Indonesia (Foto: obyekwisata)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengaku prihatin melihat potensi wisata ziarah yang sangat besar di Indonesia, namun justru tak dikelola dengan baik sehingga kalah dari negara tetangga. Untuk itu pihaknya berupaya meningkatkan fasilitas di sektor wisata religi tersebut.

Menurut Arief, Indonesia sebagai negara dengan mayoritas Muslim memiliki potensi besar untuk meningkatkan pendapatan pariwisata melalui wisata ziarah maupun berbasis religi. Dengan setelan alami sebagai tempat dengan makanan halal yang tersedia secara luas, seharusnya Indonesia menjadi daya tarik bagi wisatawan negara Islam atau berpenduduk Islam.

Namun, berdasarkan data Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO), Indonesia berada di peringkat ketiga setelah Singapura dan Thailand dalam jumlah kunjungan wisatawan Muslim di ASEAN.

"Maaf saja, tapi Masalahnya jelas, kita kalah dalam hal profesionalitas sumber daya manusia dan kualitas pelayanan. Bagaimana pun, bukan masalah Islam atau tidak Islam, tapi jika pelayanan kita buruk, tidak akan ada yang mau berkunjung," ucapnya.

Selain itu, Arief juga menyebutkan kondisi lingkungan di sekitar tempat wisata ziarah Indonesia umumnya tidak dikelola dengan baik, padahal Islam menegaskan kebersihan sebagian dari iman.  Bahkan berdasarkan Indeks Kompetensi Pariwisata UNWTO, tingkat sanitasi atau kebersihan di Indonesia berada di peringkat seratus terbawah.

"Di tempat-tempat wisata kita, masih ada yang musholanya kotor, di pojokan ada sampah dan sajadahnya bau apek. Ini suatu ironi," imbuhnya.

Demi mengatasi hal itu, Kementerian Pariwisata siap mengucurkan dana sebesar Rp 1 miliar bagi setiap daerah untuk menunjang peningkatan fasilitas sanitasi tempat-tempat wisata berbasis religi atau spiritualitas. "Kami berharap dana tersebut bisa digunakan untuk membangun atau memperbaiki toilet, sarana ibadah, dan peningkatan sumber daya manusia," lanjutnya.

Dengan peningkatan fasilitas tersebut, Arief menargetkan menargetkan kunjungan wisatawan ziarah di Indonesia mencapai 18 juta orang dalam lima tahun mendatang dan dapat menyumbang 30 persen dari total jenis kunjungan lain, seperti wisata alam, budaya dan belanja.

"Kunjungan wisata ziarah diharapkan mencapai 12 juta hingga akhir 2015 dan dalam lima tahun meningkat jadi 18 juta wisatawan," ucapnya.

Selain peningkatan secara kuantitas, Arief juga mengaharapkan kunjungan itu tersebut juga bernilai ekonomis bagi masyarakat melalui pengeluaran dana berwisata para turis. "Kita harapkan 'spending' (pengeluaran) dari kunjungan itu dapat mencapai kira-kira sembilan triliun rupiah," tukasnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Publisher : Dhian Mega
Sumber : Antara News

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES