Peristiwa

Pasar Tradisional di Sumenep Perlu Dibenahi

Selasa, 29 September 2015 - 23:46 | 51.80k
Subscribe TIMES TV KLIK

TIMESINDONESIAMADURATIMES - Pasar tradisional di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, perlu dibenahi. Pasar-pasar tersebut tidak memiliki fasilitas MCK (Mandi, Cuci, Kakus), sehingga pedagang dan pembeli kurang betah berlama-lama di dalam pasar. Tentu hal itu berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pasar.

Merespon hal itu, anggota Komisi II DPRD Sumenep, Juhari, berharap agar fasilitas tersebut segera dibangun oleh pemerintah daerah. Baginya, keberadaan sejumlah fasilitas tersebut sangat penting, karena berkaitan erat dengan kegiatan di dalam pasar.

"Kelihatannya memang sederhana, tapi hal itu sangat berpengaruh terhadap intensitas jual beli dalam pasar," ujarnya, Selasa (29/9/2015).

Selain itu, pembangunan fasilitas itu dinilai merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap rakyat kecil. Pedagang yang beraktifitas di pasar tradisional notabene merupakan pedagang kecil. Itu artinya, jika pemerintah membangun sejumlah fasilitas tersebut, maka kepedulian terhadap rakyat kecil benar-benar diwujudkan.

"Pasar tradisional merupakan tumpuan harapan pedagang kecil. Pemerintah memang wajib memberikan kepeduliannya," tandas Juhari.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Pendapatan Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset (DPPKA) Sumenep, Imam Sukandi, memaparkan bahwa pasar tradisional merupakan tumpuan harapan masyarakat kecil. Segala bentuk pembenahan memang mesti dilakukan.

"Itu memang menjadi prioritas kami," ucapnya.

Kata Imam, tidak hanya MCK yang perlu dibangun, tapi musalla dan jalan paving juga perlu dibangun, sehingga kenyamanan pedagang dan pembeli terjamin.

Untuk sementara ini, pasar tradisional yang tengah dibenahi sebanyak 9 pasar, sedangkan jumlah pasar tradisional sebanyak 38 yang tersebar di berbagai kecamatan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES