TIMESINDONESIA – TIMESINDONESIA, BOJONEGORO - Pedagang ikan di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengeluhkan anjloknya pasokan ikan dari nelayan di pantura Tuban. Hal tersebut berdampak pada naiknya harga komoditi laut di pasaran.
"Biasanya saya bisa memperoleh ikan laut 1 kuintal, tapi sekarang hanya memperoleh 20 kilogram," kata Liana, seorang pedagang ikan laut di Pasar Kota Bojonegoro Selasa (18/8/2015).
Pedagang lain, Ning Darsono mengaku hanya mendapatkan 7 kilogram ikan tongkol dari biasanya 50 kilogram. Kondisi tersebut memaksanya beberapa beralih ke komoditas lain. "Ya, saya menjual ikan air tawar," ucap Sutin, pedagang lain.
Menurut para pedagang, pasokan dari para nelayan tersebut menurun drastis karena mereka tak lagi melaut disebabkan angin kencang semenjak tiga hari terakhir. "Nelayan biasanya melaut sekitar 10 hari, tapi karena ada angin kencang nelayan terpaksa kembali dengan perolehan ikan laut sedikit," ucapnya.
Tak hanya pasokan yang terbatas, jenis yang didapay pedagang pun menurun menjadi hanya tongkol, salem, cumi-cumi, nus dan udang laut. "Jenis ikan laut lainnya menghilang, seperti tenggiri, kakap, juga jenis ikan laut lainnya," imbuh Bambang, salah satu pedagang lain di lokasi yang sama.
Kelangkaan ikan laut tersebut tak ayal membuat harga ikan laut pun melambung. Data di pasar setempat, harga komodita laut rata-rata naik hingga Rp 5 ribu per kilogramnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Yatimul Ainun |
| Publisher | : Sholihin Nur |
