Kuliner

Ulat Sagu, Bahan Tak Lazim Dalam Masakan Tradisional Bali

Selasa, 12 Mei 2015 - 16:35 | 205.35k
Ulat Sagu. (Foto: Bing Images)
Ulat Sagu. (Foto: Bing Images)

TIMESINDONESIATIMESINDONESIA, BALI – Dalam peluncuran buku resep masakan warisan leluhur Bali, Senin (11/5) kemarin, chef tradisional menu Bali, Ketut Gogonk Praman, menyebutkan adanya tiga klasifikasi dalam menu masakan Bali, yakni harian, pesta, dan upacara. Dari 114 resep masakan Bali, buku berjudul “Resep Kuliner Warisan Leluhur Bali” itu didominasi masakan khas harian. Bahkan, Gogonk menyebutkan keistimewaan buku tersebut dari beberapa bahan masakan yang tidak biasa digunakan.

Dalam penjelasan Gogonk saat peluncuran buku di Warung Tresni Denpasar tersebut, menu masakan Bali dipengaruhi budaya agraris. Sehingga, bahan-bahan yang didapatkan berasal dari sawah, sungai dan danau. Adapun, klasifikasi berdasar bahan makanan disebutkan dalam buku resep itu, seperti masakan sambal, sayur dan daging. Sambal identik dengan bumbu pelengkap khas nusantara, khususnya Bali. Bagi masyarakat Bali dulu, makan dengan sambal tanpa daging pun sudah dikatakan makan.

Ada bahan tak lazim digunakan dalam masakan Bali, dan tergolong langka. Seperti ancruk (ulat sagu), capung, blauk, bluwang, dan sebagainya. Gogonk menambahkan bahwa bila menikmati masakan berbahan ancruk, setidaknya ada satu pohon sagu yang ditebang. Selain untuk mendokumentasikan resep masakan khas warisan leluhur Bali dalam seni kuliner, Gogonk juga ingin mempopulerkan masakan tradisional Bali bagi para wisatawan lokal maupun asing. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Satria Bagus
Sumber : Antara News

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES