Positive News from Indonesia

Merayakan Cahaya Kehangatan Gus Ufik

Senin, 26 Februari 2024 - 19:13 | 32.73k

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Di tengah keheningan pagi hari ini, Senin, 26 Februari 2024 di Pesantren Darul Ulum, Jombang, Jatim ada suara yang meresonansi. Bukan hanya melalui dinding-dinding pondok yang berdiri sejak lama, tetapi juga melalui hati dan jiwa yang mendengarkannya. 

Resonansi ini milik Dr. dr. HM Zulfikar As’ad MMR. Saya dan orang yang mengenalnya biasa memanggilnya; Gus Ufik. 

Ya hari ini, 26 Februari, putra kedua dari delapan bersaudara dari Al-maghfurullah Allahu yarham KH Moh As’ad Umar dan Nyai Hj Azzah As’ad ini berulang tahun ke-60. 

Di balik ucapan yang sejak pagi menyeruak di grup-grup WA alumni dan organisasi yang diikuti Gus Ufik, ada cerita yang lebih dalam tentang rektor Unipdu Jombang ini. Cerita tentang perjalanan seorang pendidik, pemimpin, dan pembimbing yang telah membentuk masa depan banyak jiwa dengan tangan sabar dan hati yang penuh kasih.

Sinar Mentari Pendidikan ala Gus Ufik

Mengawali perjalanan di bawah naungan Pesantren Darul Ulum, Gus Ufik menunjukkan bahwa pendidikan bukan hanya tentang pengetahuan yang dituangkan dari satu pikiran ke pikiran lainnya. Tetapi lebih tentang menyalakan api keingintahuan dan kebijaksanaan. Sebagai Rektor Universitas Pesantren Tinggi Darul 'Ulum (Unipdu), ia berinovasi melalui penggabungan kampus-kampus yang berbeda. Menciptakan harmoni di antara keberagaman disiplin ilmu.

Pembangunan bagi dia bukan hanya simbol kemajuan infrastruktur semata, tapi juga manifestasi dari kepedulian mendalam terhadap kesejahteraan umat.

Bukan hanya di lingkungan pendidikan, Gus Ufik juga menunjukkan kepemimpinannya di berbagai arena. Sebagai ketua LK PBNU dan ARSINU, serta direktur RSI Siti Hajar Sidoarjo, ia bergerak dengan prinsip yang sama: ngemong, sabar, dan rendah hati.

Nilai-nilai ini, yang ia warisi dari abahnya, KH As'ad Umar, telah menjadi kompas yang mengarahkan segala tindakannya.

Dalam interaksi pribadi, penulis dengan Gus Ufik, terutama dalam penanganan Covid dan PBNU Peduli Tragedi Kanjuruhan Malang, Gus Ufik menunjukkan bahwa kepemimpinan sejati bukan tentang berada di depan untuk dilihat. Tetapi berada di tengah untuk bersama-sama merasakan dan berada di belakang untuk mendukung.

Mungkin yang paling menggugah adalah bagaimana Gus Ufik mewujudkan filosofi hidupnya. Dalam setiap langkah dan kebijakan, ia menanamkan nilai-nilai yang tidak hanya bertujuan untuk mencerdaskan pikiran, tetapi juga untuk memperkaya jiwa. Bagi Gus Ufik, pendidikan adalah tentang menciptakan lingkungan di mana setiap individu bisa tumbuh menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri. Tidak hanya sebagai penerima ilmu tetapi juga sebagai pemberi kebaikan. 

Gus Ufik mengajarkan bahwa kehebatan bukanlah tentang apa yang kita capai untuk diri sendiri. Tetapi tentang seberapa banyak kita dapat berkontribusi untuk kesejahteraan bersama.

Wejangan Hidup yang Tak Lekang 

Ketika hari ini berlalu dan ucapan ulang tahun mereda, apa yang tetap adalah warisan Gus Ufik yang tak terukur. Melalui pesantren, universitas, dan rumah sakit yang ia bangun; melalui kepemimpinan dan kepeduliannya di berbagai lembaga; dan melalui interaksi-interaksi penuh kehangatan dengan mereka yang beruntung mengenalnya, Gus Ufik telah meninggalkan jejak yang mendalam dalam tapestri kehidupan banyak orang.

Tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa Gus Ufik adalah seperti pohon rindang di tengah gurun. Menyediakan naungan dan ketenangan bagi mereka yang lelah dan haus akan ilmu serta kebijaksanaan. Dengan setiap daunnya yang berbisik kebijaksanaan, dan setiap akarnya yang mendalam mencari kebenaran, ia mengajarkan kita tentang kekuatan ketulusan, pentingnya sabar, dan keindahan dalam kerendahan hati.

Dalam rangka ulang tahunnya yang ke-60, mungkin cara terbaik untuk menghormati Gus Ufik bukanlah melalui kata-kata atau pujian semata, tapi dengan melanjutkan wejangannya. Kita diajak untuk membawa cahaya yang ia pancarkan ke dalam kegelapan dunia, untuk mengemong dengan hati yang penuh kasih, sabar dalam menghadapi cobaan, dan rendah hati di tengah kesuksesan.

Rasa hari ini bukan hanya tentang mengenang apa yang telah dilakukan Gus Ufik, tapi juga tentang menginspirasi kita semua untuk mengambil estafet kepemimpinan, kepedulian, dan pengabdian. Seperti beliau, kita diajak untuk tidak hanya menjadi penerima warisan yang kaya ini, tapi juga menjadi penjaga dan pembaru, agar cahaya kehangatan, kebijaksanaan, dan kebaikan terus menerangi jalan bagi generasi yang akan datang.

Seiring detik waktu yang terus berjalan, mari kita ingat bahwa kebesaran seseorang tidak diukur dari banyaknya penghargaan atau kedudukan yang dicapai. Namun,  dari berapa banyak hati yang ia sentuh, pikiran yang ia buka, dan jiwa yang ia hangatkan. 

Gus Ufik, di ulang tahunnya yang ke-60, mengajarkan kita semua tentang kekuatan transformasi melalui pendidikan, kekuatan empati dalam kepemimpinan, dan kekuatan kerendahan hati dalam pencapaian. Mari kita lanjutkan perjalanan ini, mengambil inspirasi dari hidupnya, untuk menciptakan dunia yang lebih baik. Satu langkah kecil dalam satu waktu, dengan kebijaksanaan dan kasih sayang sebagai panduan kita.

Dalam refleksi dan apresiasi, kita temukan bukan hanya esensi dari apa yang telah dicapai Gus Ufik, tapi juga inspirasi untuk apa yang bisa kita capai. Di hari ulang tahunnya yang ke-60, kita diberi kesempatan bukan hanya untuk merayakan, tapi untuk merenung dan berkomitmen kembali pada nilai-nilai yang telah beliau tanamkan dalam diri kita: kepedulian, kerendahan hati, dan keberanian untuk selalu bertumbuh dan berbagi.

Ini adalah filosofi hidup Gus Ufik. Suatu filosofi yang akan terus hidup, melewati batas waktu dan generasi, sebagai sumber inspirasi yang tak pernah padam. Sugeng ambal warso Gus Ufik, sehat dan sukses selalu untuk Panjenengan. Salam hormat dan takdzim. (*) 

* Penulis adalah Khoirul Anwar, CEO TIMES Indonesia Network, santri Panjenengan.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Rifky Rezfany

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES