Berdialog dengan Pak Bobby: Menemukan Bisikan Hikmah dalam Kepemimpinan

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Dalam dunia yang penuh dengan tantangan dan perubahan cepat seperti sekarang ini, bertemu dengan seorang pemimpin yang menggambarkan kepemimpinan  otentik dan bermakna adalah sebuah pengalaman yang langka dan berharga. Ada sebuah bisikan hikmah dan pengetahuan yang menyeruak ke lautan kesadaran dari sesuatu yang bernama kepemimpinan.

Ini yang kami (Rudy Mulya - GM TIMES Indonesia Surabaya Raya dan Lely Yuana - Kabiro TIMES Indonesia Kota Surabaya) temukan dalam program "Corporate Silaturahim 2024 TIMES Indonesia" saat bertemu dan berdialog sekitar satu jam bersama Bobby Soemiarsono, Kepala Bapenda Provinsi Jatim, dii ruang kerjanya, Kamis (18/1/2024).

Kesan pertama, Pak Bobby merupakan salah satu contoh nyata dari jenis kepemimpinan yang kita butuhkan saat ini. Di pertemuan itu kami memiliki kesempatan langka untuk menyaksikan dan belajar dari sosok pemimpin yang tidak hanya berprestasi, tetapi juga memiliki hati yang melayani. 

Pemimpin sebagai Pelayan

Karakter Pak Bobby yang pekerja keras, rendah hati, dan santun, telah menciptakan iklim kerja yang harmonis di lingkungan kerjanya. Teringat filosof Yunani kuno, Plato, berfilosofi; “Orang yang mampu mengendalikan diri dan tunduk pada aturan adalah orang yang layak menjadi pemimpin”.

Sifat Bobby yang selalu memperhatikan kerja para bawahan dan tak segan membantu mereka di lapangan, mencerminkan niat seorang "Servant Leadership"; sebuah prinsip di mana pemimpin adalah pelayan pertama, yang mengutamakan kebutuhan tim di atas kebutuhan pribadi.

Melihat Pak Bobby Soemiarsono bekerja lembur mendampingi timnya, ketika target belum terpenuhi, adalah manifestasi nyata dari kepemimpinan yang berorientasi pada pertumbuhan dan kesejahteraan bersama. Tidak hanya fokus pada hasil akhir, namun juga pada proses dan perkembangan setiap individu dalam timnya.

Program QRIS Bapenda yang dipimpinnya, yang berhasil mendongkrak pendapatan daerah Jatim, merupakan bukti nyata dari etos kerja dan dedikasinya. Dalam kata-kata Jean-Jacques Rousseau, “Kesabaran adalah pahit, tetapi buahnya manis.”

Kesabaran dan dedikasi Bobby dalam memimpin program ini telah berbuah manis bagi Provinsi Jatim.

Komunikasi yang enak dan mengalir saat berdiskusi, menunjukkan bahwa dia tidak hanya seorang pemimpin. Tetapi juga seorang pendengar yang baik, dan seorang mentor yang bijaksana.

Dalam setiap gestur, kata-kata, dan tindakan, Pak Bobby membawa pesan bahwa kekuatan kepemimpinan sejati bukanlah tentang seberapa tinggi kita dapat mencapai, namun seberapa dalam kita dapat menggali dan memberi pengaruh positif kepada orang lain.

Maka, pertemuan dengan Bobby Soemiarsono telah memberi kami pengetahuan baru secara mendalam. Keberhasilan tidak hanya diukur dari pencapaian pribadi, melainkan juga dari kemampuan kita untuk mengangkat orang lain dalam perjalanan kita.

Kepemimpinan yang baik adalah tentang menciptakan sinergi dan harmoni, menginspirasi orang lain untuk menggapai potensi terbaik mereka. an ini adalah pelajaran berharga yang kami bawa pulang setelah bertemu dengan Pak Bobby.

Kami teringat akan kata-kata Lao Tzu, “Seorang pemimpin hebat adalah yang paling tidak diketahui oleh rakyatnya.”

Dalam dunia yang semakin cepat dan tidak pasti, kehadiran pemimpin seperti Bobby Soemiarsono adalah oasis yang memberi harapan dan inspirasi. Ia mengingatkan kita bahwa dalam setiap tantangan dan kesempatan, ada ruang untuk kebaikan, empati, dan perubahan yang bermakna.

Pak Bobby tidak hanya sebuah cerita tentang keberhasilan, tetapi juga sebuah narasi tentang kekuatan kemanusiaan yang mampu mengubah Jatim dan dunia. Terima kasih Pak Bobby telah memberi pengetahuan dan hikmah hidup pada kami. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement