Positive News from Indonesia

Tips Isolasi Mandiri Bagi Pasien Covid-19 oleh Dosen Unusa

Jumat, 16 Juli 2021 - 12:36 | 83.09k
Pasien isolasi mandiri harus menyiapkan beberapa hal dan membekali diri dengan pengetahuan terkait Covid-19. (Foto: gettyimages)
Pasien isolasi mandiri harus menyiapkan beberapa hal dan membekali diri dengan pengetahuan terkait Covid-19. (Foto: gettyimages)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Banyak masyarakat yang terpapar virus corona hingga semua rumah sakit penuh. Hal ini membuat sebagian pasien yang terpapar menjalani isolasi mandiri.

Dosen S1 Keperawatan Fakultas Keperawatan dan Kebidanan (FKK) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Yurike Septianingrum, SKep,Ns, MKep memberikan tips isolasi mandiri di rumah sendiri.

Yurike mengingatkan, meski menjalani isolasi mandiri harus tetap mematuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker dan menjaga kebersihan diri termasuk cuci tangan. “Ini untuk mencegah penularan virus corona selama menjalani isolasi mandiri,” ucapnya, Jumat (16/7/2021).

Selain itu, penggunaan double masker lebih disarankan untuk mencegah penularan terlebih lagi jika ada anggota keluarga lain di dalam rumah. Cuci tangan juga terbukti dapat meminimalkan kontaminasi. “Selain itu, alat makan dan alat mandi pasien harus dipisah dan mencuci alat-alat yang terkontaminasi dengan cairan desinfektan,” jelas Yurike.

Konsumsi makanan yang bergizi serta minum air delapan gelas per hari membantu meningkatkan imunitas tubuh. “Makanan yang bergizi adalah makanan yang mencakup karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral,” jelasnya.

Buah dan sayuran yang kaya akan vitamin dan mineral sangat baik dikonsumsi mengingat sebagian besar masyarakat Indonesia masih kekurangan vitamin dan mineral. Protein tambahan bisa didapatkan dengan mengkonsumsi susu sapi merk apapun. “Jadi tidak ada spesifik susu dengan merk tertentu, semua susu merupakan pelengkap dan merupakan protein tambahan,” ucapnya.

Berjemur pagi hari untuk mendapatkan tambahan vitamin D juga dapat dilakukan selama isolasi mandiri, dengan catatan berjemur dilakukan sekitar pukul 10-11 pagi dengan durasi 15-20 menit. Tidak dianjurkan berjemur melebihi waktu yang dianjurkan karena terlalu lama terpapar sinar UV-A dan UV-B tidak baik bagi kesehatan kulit.

Isolasi mandiri di rumah bukan berarti bermalas-malasan atau mager (malas gerak). Apabila kondisi memungkinkan, lakukan olahraga ringan selama isolasi mandiri. Olahraga juga dapat meningkatkan pelepasan hormon endorphin. Olahraga ringan yang disarankan antara lain: yoga, zumba, menari, workout, dan aerobic. Namun apabila mengalami demam, sesak, atau kondisi tubuh yang kurang sehat, maka jangan melakukan olahraga terlebih dahulu.

Faktor psikologis yang juga perlu diperhatikan selama isolasi mandiri adalah menghindari stres dan selalu berbahagia. Manajemen stres dibutuhkan untuk mengurangi stres, sehingga imunitas meningkat. Beberapa cara untuk mengurangi stres yaitu melakukan hobi yang kita sukai, menonton film, mendengarkan musik, mengurangi penggunaan media social, serta selalu berpikiran positif.

Selain itu yang paling penting adalah selalu bersyukur dan selalu berdoa pada Allah SWT. Isolasi mandiri merupakan momen untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan memperbanyak ibadah. Semakin banyak kita bersyukur dan bahagia, maka imunitas tubuh semakin meningkat, sehingga proses penyembuhan lebih cepat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES