Peristiwa Nasional

Kemenag RI Ingatkan Bahaya Penyebaran Informasi Palsu di Media Sosial

Jumat, 26 April 2024 - 20:37 | 16.17k
Direktur Jenderal Bina Haji Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), Arsyad Hidayat. (Foto: MCH 2024 Kemenag RI)
Direktur Jenderal Bina Haji Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), Arsyad Hidayat. (Foto: MCH 2024 Kemenag RI)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Direktur Jenderal Bina Haji Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), Arsyad Hidayat, memberikan peringatan serius terkait penyebaran informasi yang tidak benar di media sosial terkait ibadah haji. Dalam sebuah acara diskusi, beliau menyoroti bahaya dari viralnya informasi palsu atau Hoaks, yang sering kali menimbulkan kekacauan di tengah masyarakat.

"Masyarakat harus berhati-hati dalam menyebarkan informasi, terutama yang berkaitan dengan ibadah haji," ujar Arsyad Hidayat, Jakarta, (15/5/2024).

Beliau menegaskan bahwa tidak semua informasi yang viral di media sosial dapat dipercaya, terutama jika berasal dari sumber yang tidak jelas atau tidak terverifikasi.

Salah satu contoh yang disoroti oleh Arsyad Hidayat adalah kejadian yang terjadi pada tahun 2023, di mana seorang jemaah haji dari Sulawesi Selatan, Kabupaten Luwu Utara, mengalami masalah di Madinah.

"Meskipun masalahnya telah terselesaikan dalam waktu singkat, namun berita tentang kejadian tersebut baru viral empat hari kemudian," tambahnya.

 Hal ini menunjukkan pentingnya edukasi kepada jemaah untuk tidak langsung menyebarkan informasi tanpa konfirmasi yang jelas.

Dirjen Bina Haji Kemenag RI juga menyoroti peran penting panitia haji dalam menangani masalah-masalah yang muncul selama perjalanan ibadah haji. 

"Masalah-masalah layanan harus disampaikan terlebih dahulu kepada panitia haji, ketua kloter, atau PPIH," tegasnya.

 Arsyad Hidayat menekankan bahwa penyebaran informasi secara langsung ke media sosial tanpa konfirmasi dapat memperburuk situasi dan menimbulkan kekacauan yang tidak perlu.

Dalam konteks ini, Arsyad Hidayat mengajak semua pihak untuk bersama-sama melakukan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya verifikasi informasi sebelum menyebarkannya di media sosial.

 "Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan tidak terlalu cepat menyebarkan masalah yang terjadi di Arab Saudi," ujarnya.

Dia menekankan bahwa kebenaran dan keamanan informasi harus diutamakan, terutama dalam konteks ibadah haji yang merupakan salah satu momen sakral bagi umat Islam. 

Arsyad Hidayat diharapkan masyarakat dapat lebih bijak dalam menyikapi informasi yang mereka terima di media sosial, serta selalu melakukan verifikasi sebelum menyebarkannya lebih luas.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES