Peristiwa Nasional

Forum R20 Berikan Ruang Minoritas Ikut Pecahkan Masalah Dunia

Kamis, 03 November 2022 - 11:52 | 38.12k
Professor of Seminario Rabinico Latinoamericano (Argentina) Rabi Silvina Chemen dalam Plenary Session 4 G20 Religion Forum (R20), di Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis (3-11-2022). (Foto: ANTARA/Putu Indah Savitri)
Professor of Seminario Rabinico Latinoamericano (Argentina) Rabi Silvina Chemen dalam Plenary Session 4 G20 Religion Forum (R20), di Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis (3-11-2022). (Foto: ANTARA/Putu Indah Savitri)

TIMESINDONESIA, DENPASAR – Pendeta Yahud atau rabi, Silvina Chemen mengapresiasi Forum R20 (G20 Religion Forum) yang memberikan ruang bagi kelompok minoritas. Silvina Chemen menyampaikan Forum R20 ini memberikan ruang bagi orang-orang yang butuh didengar untuk bersatu dan menjadi lebih kuat, dan memberikan jawaban atas berbagai kesulitan yang kini tengah dihadapi oleh dunia.

"Seperti yang dapat Anda lihat, saya adalah seorang rabi perempuan, seorang minoritas di dalam dunia rabi yang didominasi oleh laki-laki, seseorang yang tinggal di Argentina, yang bukan merupakan negara terkuat di dunia. Jadi, saya ingin menyampaikan terima kasih karena telah memberi ruang kepada kami," kata Silvina dalam Plenary Session 4 G20 Religion Forum (R20) di Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis (3/11/2022).

Silvia Chemenjuga menyampaikan melalui forum R20 ini, seluruh pihak akan kembali mendalami ajaran-ajaran dari para leluhur dan ajaran-ajaran mengenai kepercayaan masing-masing. Terutama dalam  paya untuk mencari poin-poin kedamaian dan keadilan, membangun ikatan solidaritas, dan memperkuat harapan mengenai kemanusiaan.

"Saya memahami bahwa agama dapat berkontribusi pada kemanusiaan melalui banyak hal, tidak terbatas pada pemujaan dan kegiatan di tempat ibadah masing-masing," ucap Silvina.

"Masing-masing manusia dapat menjadi penjamin satu sama lain untuk dapat hidup berdampingan tanpa saling membeda-bedakan," ucap Silvina.

Berbagai konflik yang muncul antarmanusia, etnis, dan agama, menurut Silvina, merupakan tantangan bagi seluruh pihak untuk membaca kembali kitab suci masing-masing dan menemukan ajaran-ajaran mengenai dialog dan perdamaian dengan sesama manusia meskipun berada di tengah perbedaan.

"Keputusan (forum ini) dapat menjadi peluang untuk hidup yang lebih baik, untuk hak asasi manusia, untuk ekonomi berkeadilan, dan hidup bersama dalam kedamaian," kata Silvina Chemen dalam Forum R20.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES