Peristiwa Internasional

Protes Penguncian Covid-19 China Meluas ke Kota Besar di Luar Negeri

Senin, 28 November 2022 - 12:58 | 74.77k
Di Beijing, pengunjuk rasa mengangkat lembaran kertas kosong untuk menunjukkan ketidakpuasan mereka. (FOTO: BBC/Reuters)
Di Beijing, pengunjuk rasa mengangkat lembaran kertas kosong untuk menunjukkan ketidakpuasan mereka. (FOTO: BBC/Reuters)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Protes penguncian karena Covid-19 di China semakin meluas, tidak hanya di dalam negeri, tetapi di sejumlah kota besar di luat negeri.

Protes terhadap tindakan Covid-19 serupa terjadi di London, Paris, Amsterdam, Toronto, dan sejumlah kota di Amerika Serikat. 

Protes terhadap tindakan Covid-19 yang ketat di China telah menyebar ke kota-kota terbesar, termasuk  dan protes itu berlangsung  hingga larut malam.

orang-orang-menyalakan-lilin-dan-meletakkan-bunga.jpgSaat berjaga, orang-orang menyalakan lilin dan meletakkan bunga untuk para korban kebakaran flat Urumqi.(FOTO B: NBC/Getty Image)

Para pemonstran berkumpul di ibu kota Beijing dan pusat keuangan Shanghai, di mana beberapa orang di antaranya juga menyerukan pengunduran diri Presiden Xi Jinping.

Garis panjang penghalang biru telah ditempatkan di sepanjang jalan di Shanghai yang telah mengalami protes dua malam berturut-turut.

Rakyat China marah dengan pendekatan nol-Covid oleh Xi Jinping, yang melibatkan pengujian massal, karantina, dan penguncian cepat.

Terbaru bahkan terjadi kerusuhan menyusul protes di kota Urumqi di barat laut, di mana 10 orang tewas akibat kebakaran di sebuah blok gedung yang dilockdown karena Covid-19.

Penghalang-biru-telah-dipasang.jpgPenghalang biru telah dipasang di jalan di Shanghai, Senin (28/11/2022)pagi, lokasi terjadinya protes besar selama akhir pekan.(FOTO C:BBC/Reuters).

Para pengunjuk rasa menyalahkan aturan penguncian karena menghambat upaya penyelamatan, tetapi pihak berwenang membantahnya.

Seperti halnya di London protes juga terjadi di Paris, Amsterdam, Dublin, Toronto, dan beberapa kota di AS.

Meski belum bisa diverifikasi secara independen tentang foto-foto yang diposting secara online, namun BBC melihat gambar itu tampaknya menunjukkan sekelompok pengunjuk rasa berdiri di luar Pompidou Centre di Paris, Prancis.

Ada yang memegang salinan rambu Jalan Tengah Wulumuqi. Nama jalan di Shanghai diambil dari kota Urumqi, di wilayah Xinjiang, China barat, tempat kebakaran di sebuah blok flat menewaskan 10 orang pekan lalu. Urumqi telah berada di bawah pembatasan Covid-19 sejak Agustus.

Di Amsterdam banyak yang mengangkat kertas putih, pengakuan sensor di China.

Di Dublin, foto yang diposting online menunjukkan sekelompok pengunjuk rasa menyalakan lilin dan meletakkan bunga di sebuah monumen di kota.

Adegan serupa juga digambarkan di San Francisco dan Toronto, serta Universitas Sheffield di Inggris.

Penghalang biru telah dipasang di jalan di Shanghai, Senin (28/11/2022)pagi, lokasi terjadinya protes besar selama akhir pekan.

Ratusan orang itu berkumpul, mengangkat lembaran kertas kosong sebagai protes diam, sementara yang lain secara terbuka menyerukan agar pemimpin China,  Xi Jinping mengundurkan diri.

Tapi Senin pagi ini jalanan tampak sepi, dengan gambar-gambar yang menunjukkan aktivitas lalu lintas normal dan sedikit lainnya, penghalang biru besar menjadi satu-satunya pengingat acara akhir pekan.

Protes penguncian ketat karena Covid-19 di China ini semakin meluas, tidak hanya di dalam negeri, tetapi di sejumlah kota besar di luar negeri. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES