Peristiwa Daerah

Implementasi Aplikasi Jala, Kominfo Gerakkan Petambak Digital 4.0

Selasa, 22 November 2022 - 20:44 | 90.37k
Pamerkan hasil panen petambak digital 4.0. (FOTO: Estanto Prima Yuniarto/TIMES Indonesia)
Pamerkan hasil panen petambak digital 4.0. (FOTO: Estanto Prima Yuniarto/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, CILACAP – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui Direktorat Ekonomi Digital melakukan implementasi Gerakan Petambak Digital 4.0. Program ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan bisnis pada setiap rantai nilai perikanan melalui pemanfaatan teknologi digital yang menargetkan nelayan budidaya (petambak). 

Pada tahun 2022 ini, program tersebut dilaksanakan di beberapa kabupaten yaitu Kabupaten Jembrana, Kabupaten Cilacap, dan Kabupaten Cirebon.

Gerakan Petambak Digital 4.0 di Kabupaten Cilacap ini telah diimplementasikan sejak pertengahan tahun 2022 di Desa Karang Tawang (Kecamatan Nusawungu), Desa Pagubugan (Kecamatan Binangun), dan Desa Bunton (Kecamatan Adipala). 

Kegiatan ini difokuskan pada pemanfaatan teknologi digital dalam rantai nilai Teknik Pemeliharaan dan Budidaya melalui pemanfaatan teknologi IoT melalui alat pengukur kualitas air yang dapat memberikan informasi secara real time, seperti temperatur, pH, oksigen (DO bubble). 

Aplikasi-Jala-b.jpgWijayanto saat diwawancara. (FOTO: Estanto Prima Yuniarto/TIMES Indonesia)

Parameter-parameter tersebut dibutuhkan untuk mengetahui kebutuhan tambak secara lebih presisi, sehingga mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas hasil panen. 

Rangkaian program ini dimulai sejak penerapan teknologi Internet of Things (IoT) alat kualitas air, pendampingan petambak dalam penggunaan teknologi digital, hingga pengambilan baseline data petambak setempat untuk bisa membantu memberikan informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan.

Upaya ini dilakukan sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada Agustus 2020 tentang peningkatan infrastruktur digital, transformasi digital di sektor-sektor strategis, percepatan integrasi pusat data nasional, kebutuhan SDM talenta digital, dan skema regulasi pembiayaan transformasi digital.

Karena telah diimplementasikan teknologi digital IoT dan pendampingan penggunaannya kepada petambak selama 2 periode siklus tebar untuk komoditas udang Vaname, maka Direktorat Ekonomi Digital pada Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (APTIKA) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) akan melaksanakan kegiatan Panen Petambak Digital 4.0.

Panen Petambak Digital 4.0 ini terselenggara atas kerja sama yang baik dari berbagai stakeholder, seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan, pemerintah daerah, akademisi, start up digital, dan peran serta aktif dari petambak daerah setempat.

Dirjen APTIKA Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan berpesan, program ini dapat dilakukan bersama-sama oleh seluruh pihak. "Dengan komitmen untuk menciptakan ekosistem pendukung implementasi teknologi digital sektor maritim yang berkelanjutan," ucapnya, Selasa (22/11/2022).

Aplikasi-Jala-c.jpgSuhardi, salah satu petambak Desa Karang Tawang, Nusawungu. (FOTO: Estanto Prima Yuniarto/TIMES Indonesia) 

Acara dibuka Plt Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Cilacap Luhur Satrio Muchsin mewakili Pj Bupati Cilacap, Yunita Dyah Suminar. 

Panen Petambak Digital 4.0 merupakan upaya dari Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai fasilitator dan akselerator dalam meningkatkan adopsi teknologi digital di sektor maritim sebagai langkah untuk mewujudkan Indonesia yang siap menjadi negara digital dan turut andil dalam akselerasi perekonomian global.

Kegiatan tersebut di Cilacap diisi dengan talkshow bersama kelompok petani tambak di tiga desa di atas dengan narasumber Ir Wijayanto, Ketua Tim Transformasi Digital Sektor Pertanian, Maritim, dan Logistik Kemkominfo; Supito, Kepala Balai Besar Perikanan Air Payau Jepara; Indarto, Kabid Perikanan Budidaya Dinas Perikanan Cilacap, dan Reynalfie Budhy Rahardjo, Vice President Sustainability Jala Tech.

Sebelum talkshow dilakukan pameran hasil panen udang yang telah dilakukan petambak. 

Panen Petambak Digital 4.0 ini adalah salah satu rangkaian program dari pemanfaatan teknologi digital untuk para petambak. 

Dimulai dengan sosialisasi, pengenalan alat, implementasi, pendampingan sampai saat ini melakukan panen raya dari program petambak digital. 

Tujuannya meningkatkan adopsi teknologi, mengenalkan teknologi tambak untuk para petambak. 

Dan saat ini petambak bisa menggunakan atau memanfaatkan teknologi digital untuk budidaya, di mana para petambak bisa meningkatkan produktivitasnya. Juga tingkat kematian udang dan lain-lain bisa diketahui atau dilihat dari smartphone para petambak. 

"Mereka bisa memantau kondisi airnya, tingkat kesehatan udangnya, dan sebagainya," kata Wijayanto. 

Diharapkan, dengan pemanfaatan teknologi maka hasilnya bisa lebih meningkat. 

Aplikasi-Jala-d.jpgSuasana talkshow dengan 4 narasumber. (FOTO: Estanto Prima Yuniarto/TIMES Indonesia)

Fungsi aplikasi Jala mirip CCTV, dengan petambak dapat memantau dan merekomendasi apa yang harus dilakukan. 

"Kalau CCTV memantau saja kan?  Oh airnya kurang garam, salinitasnya sekian. Apa yang harus dilakukan nggak ada. Kalau ini (aplikasi Jala) ada rekomendasi yang harus dilakukan," bebernya. 

Hal ini, ungkapnya, tahun lalu sudah dilakukan di Banyuwangi, Pemalang, dan Purworejo.

"Tahun ini kita lakukan di tiga lokasi juga yaitu di Jembrana, Cilacap, dan Cirebon. Targetnya, ini merupakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), 2020-2024. Jadi membantu petambak sampai 2024," ucapnya.

Terkait acara, ini merupakan kolaborasi, dan Kementerian Kominfo tidak bisa berdiri sendiri. 
"Kita membantu memanfaatkan teknologi ini untuk 6 sektor strategis, salah satunya maritim atau perikanan. Dan kita nggak bisa karena bukan sektor kita kan? Nah, makanya kita menggandeng, berkolaborasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang punya sektornya," ungkap Wijayanto. 

Kemudian dengan Dinas Perikanan setempat yang punya petambaknya. Lantas dengan Jala Tech, start up digital yang punya teknologinya. 

Kominfo, kata Wijayanto, berkolaborasi dengan mereka, memanfaatkan teknologi yang sudah ada milik start up untuk dilakukan pendampingan di daerah kepada petambak yang dimiliki oleh Dinas Perikanan. 

"Kami memfasilitasi, mengakselerasi fungsi kami di Kominfo," tukas Wijayanto.

Ditanya stressing program tersebut, Wijayanto mengungkapkan agar nelayan bisa terbantu dengan pemanfaatan teknologi digital. 

"Ini diistilahkan piloting project. Nanti kalau sudah dapat gambaran pemanfaatan teknologinya, ini dimasifkan. Saat ini difokuskan ke udang, karena punya komoditas ekspor dengan harga yang baik, dan udang rentan sekali dibanding komoditas lain. Udang termasuk membutuhkan pengawasan yang lebih, makanya dibantu dengan teknologinya," sebut Wijayanto.

Sedangkan Suhardi, petambak Desa Karang Tawang mengaku telah terbantu dalam segala hal terutama dalam budidaya udang. 

"Bahkan fasilitas-fasilitas semuanya, yang insya Allah akan dijamin oleh pemerintah, Jala Tech, dan Kominfo," katanya. 

Pihaknya sangat bersyukur dan terimakasih sekali atas bantuan kepada petambak di Karang Tawang, Binangun, dan Adipala. 

Suhardi yang menekuni tambak selama 7 tahun tentu mendapat kendala yaitu cuaca. 

Ditanya anggaran dari pemerintah, ia mengatakan sementara dibantu untuk saluran pembuangan, dibuatkan normalisasi sungai, sehingga tidak ada benturan antara masyarakat dan pihak pengolah, semuanya baik-baik saja. 

"Sosialisasinya bagus dan petambak sangat terbantu dengan adanya kerja sama Kominfo dengan pihak Jala Tech," ucapnya. 

Dengan aplikasi ini, Suhardi terus terang mengaku bahwa ia bisa melihat kolam dari rumah dengan aplikasi Jala. 

"Dibuka aplikasi saja sudah tahu kolam kita bagaimana. Akhirnya kita bisa menyuruh orang yang kerja dikasih tahu harus memberi ini, ini. Jadi mempermudah kerja kami," kata Suhardi dari kelompok Sepakat Widodo. 

Ia mengharapkan mudah-mudahan Kominfo dan pihak terkait membantu para petambak udang sampai ke Cilacap, dan semuanya terbantu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES