Peristiwa Daerah

Dampingi UMKM di Kamal Madura, ITS Perkuat Sertifikasi Halal

Minggu, 23 Oktober 2022 - 17:04 | 39.69k
Tim ITS dan UMKM di Kamal Madura, Jawa Timur. (Foto: ITS for TIMES Indonesia)
Tim ITS dan UMKM di Kamal Madura, Jawa Timur. (Foto: ITS for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Besarnya potensi pengembangan bisnis kuliner yang dimiliki UMKM di area Kamal, Madura, Jawa Timur,  mendorong Tim Pengabdian Masyarakat (Abmas) dan Pendamping Halal mahasiswa KKN Tematik Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melakukan pendampingan untuk penguatan sertifikasi halal.

“Ini momentum positif untuk mengembangkan bisnis kuliner yang modern, sehat, halal di Madura, sekaligus membuka peluang untuk go international,” kata Ketua Tim Pengabdian Masyarakat (DRPM) melalui Pusat Kajian Halal (PKH) ITS, Dr Eng M Badrus Zaman ST MT, dalam keterangan yang diterima Minggu (23/10/2022).

Menurut Badrus, Madura sebagai daerah potensial di Jawa Timur memiliki peluang emas untuk berkembang dan akan memberikan benefit nyata bagi UMKM, masyarakat, serta pemerintah daerah.

“Pendampingan dilakukan pada UMKM yang memiliki bisnis kuliner, baik secara online maupun offline,” tandas pria lulusan Doctor dari Kobe University Japan ini.

Badrus menjelaskan, kegiatan pendampingan, pengembangan, dan sosialisasi kuliner produk halal, modern, dan sehat ini merupakan program pengabdian masyarakat yang diselenggarakan oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) melalui PKH ITS.

Tim-ITS-dan-UMKM-2.jpgTim ITS saat melakukan proses pendampingan UMKM untuk sertifikasi halal. (Foto: ITS for TIMES Indonesia)

“Kegiatan ini akan memberikan kontrubusi positif bagi UMKM yang memiliki bisnis dengan produk makanan tertentu. Karena akan berkembang menjadi produk yang sehat, modern serta bersertifikat halal. Bahkan dari sisi pengembangan bisnis, akan memberikan benefit yang nyata,” ungkap Badrus optimistis.

Badrus menyebutkan, mahasiswa KKN Tematik ITS berperan sebagai pendamping halal yang terus mendampingi UMKM mulai dari awal hingga terbit sertifikasi halal. Training pendamping halal, training penyelia halal diselenggarakan juga sebelum proses sertifikasi halal dilakukan.

Menurut dosen Teknik Sistem Perkapalan ITS ini, urgensitas produk yang sehat dan halal ini terkait Undang-Undang No.33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal.

Payung hukum tersebut menyatakan bahwa kewajiban sertifikasi halal berlaku lima tahun setelah diundangkan. Dalam hal ini, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) bertugas mempersiapkan sertifikasi halal bagi produk yang diperdagangkan di Indonesia sejak 17 Oktober 2019.

Sementara itu, Siti Mualimatul Istiqomah, salah satu mahasiswi KKN Tematik mengatakan bahwa proses pendampingan halal bagi UMKM di Kamal Madura dilakukan mulai dari nol. Mulai dari pelatihan pendamping halal, pelatihan penyelia halal, koordinasi dengan UMKM, berkunjung ke Kamal Madura menemui UMKM, melihat proses pembuatan produk hingga terbitnya sertifikat halal.

“Sertifikat halal yang diurus adalah sertifikat halal dengan jalur self declare maupun jalur reguler. Keduanya sangat memberikan manfaat bagi UMKM untuk mengembangkan bisnis kuliner dengan lebih luas. Juga ini kesempatan bagus buat UMKM untuk go International karena potensi Madura yang sangat potensial,” ungkap mahasiswi Kimia ITS tersebut.

Kegiatan mulia ini disambut baik oleh Madura Halal Center (MHC). Ketua MHC Imron Rosyadi mengungkapkan sangat menyambut baik kegiatan pendampingan ITS ini, karena akan semakin memperluas dan memperkuat sertifikat halal di Madura.

Hal ini, menurut Imron, akan membuka peluang bagi Madura untuk semakin mengembangkan bisnis kuliner dengan modern, sehat, dan halal yang tentu akan membuka peluang go nasional dan international.

Imron mengatakan, potensi besar yang dimiliki Madura dengan peluang pengembangan bisnis kuliner, wisata kuliner akan semakin kuat dengan didukung oleh tim ITS dalam penguatan ekonomi dari sisi produk kuliner yang sehat, modern, serta halal.

“Tentu kami sangat berterima kasih yang tak terhingga kepada ITS, khususnya Kepada Tim Pengabdian Masyarakat ITS, tim KKN  pendamping Halal ITS serta Pusat Kajian Halal (PKH) ITS,” kata Imron yang juga mantan Ketua DPRD Bangkalan ini.

Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh tim ITS ini memang bertujuan untuk memperkuat pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan mahasiswa KKN Tematik. Dengan demikian, kehadiran ITS ditengah masyarakat diharapkan menambah dan memperkuat ITS dalam memberikan kontribusi positif bagi masyarakat di Indonesia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES