Peristiwa Daerah

Kota Kediri Belum Bebas Covid-19, Masyarakat Diminta Waspada dan Segera Vaksin

Sabtu, 24 September 2022 - 21:52 | 23.28k
Seorang warga kota Kediri tengah mendapatkan vaksinasi covid-19 di salah satu mall (FOTO: Yobby/TIMES Indonesia)
Seorang warga kota Kediri tengah mendapatkan vaksinasi covid-19 di salah satu mall (FOTO: Yobby/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, KEDIRI – Meski sudah melandai, Kota Kediri masih belum terbebas sepenuhnya dari covid-19. Dari data terakhir, saat ini kasus aktif covid-19 di kota Kediri ada 11 kasus. Dari angka itu, ada yang dirawat di rumah sakit dan tengah menjalani isolasi mandiri di rumah. Dengan kondisi tersebut, masyarakat diminta selalu waspada dan untuk yang belum melakukan vaksinasi untuk segera mendapatkan vaksinasi baik itu dosis 1, dosis 2 ataupun vaksin booster.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Kediri Hendik Suprianto mengingatkan masyarakat harus tetap mewaspadai bahaya penularan pada populasi yang beresiko tinggi seperti pada lansia. Saat terpapar covid-19, lansia lebih rentan mengalami gejala parah sampai masuk rumah sakit, dan bahkan meninggal. Selain itu juga pada mereka yang memiliki komorbid atau penyakit bawaan.

"Kasusnya memang melandai tapi setiap hari kita juga masih selalu ada. Kadang-kadang 3, kadang 2, kadang juga tidak ada, kemudian di sekolah juga kadang-kadang ada kasus. Di Jawa Timur sendiri kasus harian itu sekitar 200 sampai 250 an. Jadi covid-19 itu masih perlu diwaspadai." tegas Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Kediri Hendik Suprianto, Sabtu (24/09/2022).

Hendik mengungkapkan vaksinasi covid-19 sekarang tidak selalu harus di fasilitas layanan kesehatan. Dinas Kesehatan Kota Kediri setiap Sabtu membuka layanan vaksinasi di mall dengan target sasaran sekitar 250 dosis. Sementara untuk yang ingin melakukan vaksinasi di rumah sakit bisa dilakukan di RS Kilisuci pada setiap hari Senin dan Kamis. 

vaksinasi-covid-2.jpgViral vaksin Pfizer diperlihatkan oleh tenaga kesehatan (FOTO: Yobby/TIMES Indonesia)

Hendik menambahkan dengan vaksin booster sejak beberapa saat lalu menjadi salah satu syarat perjalanan dan juga syarat akses beberapa tempat umum, antusiasme masyarakat untuk melakukan vaksinasi juga turut meningkat.  Untuk gerai vaksin di mall sendiri, Dinas Kesehatan Kota Kediri melayani dosis 1, dosis 2, booster pertama untuk umum serta booster kedua untuk nakes.  Hendik juga mengingatkan vaksin berfungsinya bukan untuk mencegah tertular. Tapi vaksin covid berfungsi untuk meningkatkan antibodi dan meningkatkan antibodi tubuh. 

"Sehingga begitu ada virus masuk ini tubuh kita segera respons. Sehingga kalau tertular tidak parah, bisa cepat ditindaklanjuti oleh tubuh sehingga munculnya biasanya cukup gejala ringan. Cuma kalau tidak vaksin bisa parah karena antibodi kita belum tidak kuat dan belum terbentuk. Karena itu masyarakat yang sekiranya mungkin, bahkan yang belum vaksin pertama, kedua, atau ketiga disarankan untuk segera vaksin. Karena sudah terbukti vaksin memperkuat kekebalan masyarakat," kata Hendik.

Hendik mengungkapkan di masyarakat saat ini masih ada yang bahkan belum mendapatkan vaksin dosis pertama. Mereka yang belum vaksin tersebut, kebanyakan didominasi mereka yang memiliki komorbid.  Walaupun juga masih ada yang enggan vaksin karena masih menganggap vaksin sebagai hal yang negatif.

"Rata-rata yang sering kita temukan belum vaksin itu, mereka punya komorbid. Misal diabetes, tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, jantung sehingga akhirnya tidak direkomendasikan untuk vaksinasi. Tapi juga masih ada yang tidak punya komorbid tapi belum vaksin itu juga masih ada," ujar Hendik.

Saat ini untuk dosis pertama capaian kota kediri mencapai angka 121 persen, dosis kedua 116 persen, sementara booster untuk umum 44,5 persen, sedangkan booster kedua untuk nakes 71 persen. Untuk nakes sendiri diharapkan bisa selesai sesuai taregt yakni pada akhir september nanti. Untuk stok vaksin, Dinas Kesehatan Kota Kediri masih memiliki sekitar 4000an dosis stok vaksin yang didominasi jenis vaksin pfizer.

"Sinnovac kemarin ada tapi stoknya tinggal sedikit. Karenahampir semuanya bisa diganti dengan pfizer. Sebenarnya lebih memudahkan. Bedanya di dosisnya saja, ada yang penuh, tapi ada juga mungkin separuh. Sudah ada panduannya. Untuk vaksin booster untuk anak-anak sendiri belum ada surat edaran dari pemerintah," kata Hendik. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES