Pendidikan

Kemendes dan Unuja Probolinggo Siapkan RPL Desa, Perangkat Desa Bisa Kuliah Singkat

Jumat, 11 November 2022 - 15:28 | 38.84k
Mendes PDTT RI, Abdul Halim Iskandar (kiri) bersama Rektor Unuja Probolinggo, KH Abdul Hamid Wahid di acara peringatan Hari Santri Nasional 2022 (Foto: Abdul Jalil/Dokumen/TIMES Indonesia)
Mendes PDTT RI, Abdul Halim Iskandar (kiri) bersama Rektor Unuja Probolinggo, KH Abdul Hamid Wahid di acara peringatan Hari Santri Nasional 2022 (Foto: Abdul Jalil/Dokumen/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Universitas Nurul Jadid atau Unuja Probolinggo, Jawa Timur, tengah menyiapkan program RPL Desa atau Rekognisi Pembelajaran Lampau, bersama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi atau Kemendes PDTT RI.

Dengan program RPL Desa, perangkat desa dapat menempuh kuliah singkat di kampus berbasis pesantren tersebut, untuk mendapatkan gelar sarjana, magister, maupun doktor dalam waktu singkat.

Rektor Unuja Probolinggo, KH Abdul Hamid Wahid melalui Wakil Rektor I Hambali mengatakan, langkah ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman antara Kemendes PDTT dengan Unuja Probolinggo, pada 22 Oktober 2022.

“Sekarang konsepnya sedang disempurnakan, dan semoga bisa segera dilaksanakan di Unuja,” kata Hambali kepada TIMES Indonesia, Jumat (11/11/2022).

RPL Desa merupakan salah satu buah dari kerjasama Kementerian Desa PDTT, Kementerian Dalam Negeri, dan Kemendikbudristek untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia atau SDM desa di tanah air.

Dalam program ini, perangkat desa dapat menempuh kuliah kuliah singkat di perguruan tinggi, untuk mendapatkan gelar sarjana, magister, maupun doktor dalam waktu singkat. Dalam praktiknya, pengalaman sebagai perangkat desa dikonversi ke dalam mata kuliah.

Di Probolinggo dan sekitatnya, program ini telah mulai dirintis oleh Unuja Probolinggo dengan membuka kelas kerja sama dengan desa-desa mitra. Kelas tersebut diperuntukkan khusus bagi perangkat desa lulusan SLTA atau sederajat.

mendes-unuja-2.jpgPeserta Forum Perguruan Tinggi untuk Desa atau Pertides di Jakarta (Foto: Humas Unuja Probolinggo)

Dengan model perkuliahan dan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan desa mitra dan standar mutu pendidikan tinggi, para perangkat dan pendamping desa dapat lebih mudah untuk meningkatkan jenjang pendidikannya ke level yang lebih tinggi.

Hambali menjelaskan, Kemendes PDTT dan Unuja Probolinggo yang tergabung dalam Forum Perguruan Tinggi untuk Desa atau Pertides, terus mensinergikan langkah dalam rangka percepatan pembangunan desa.

Keterlibatan Unuja Probolinggo dalam program ini sekaligus merupakan tindak lanjut dari Perjanjian Kerja Bersama antara Unuja Probolinggo dan Kemendes PDTT RI, yang telah ditandatangani Oktober lalu.

Wujud komitmen Kemendes PDTT dalam membangun sinergi dengan perguruan tinggi di antaranya dengan menyerap aspirasi dan pemikiran dari perguruan tinggi bagi kemajuan dan pembangunan desa.

Selasa (8/11/2022) lalu misalnya, digelar forum bersama antara Kemendes PDTT dan Pertides. Rektor Unuja Probolinggo Probolinggo, KH Abdul Hamid Wahid hadir dalam kegiatan yang berlangsung di Hotel Borobudur, Jakarta tersebut.

Tampak hadir juga di dalam forum, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Teringgal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar.

Di forum itu, Mendes PDTT mengatakan, gagasan dan ide yang dihasilkan dari forum ini sangat penting bagi Kemendes PDTT sebagai dasar pijakan untuk lebih meningkatkan upaya percepatan pembangunan di desa.

“Dua hal yang diharapkan bisa didiskusikan untuk jangka pendek 2023-2024, juga jangka menengah 2025-2045, karena positioning perguruan tinggi juga sudah alami percepatan yang luar biasa. Dua hal itu adalah pertumbuhan ekonomi dan pengembangan sumberdaya manusia," paparnya.

Jika ditelusuri lebih dalam lagi, menyelesaikan permasalahan di desa itu sama dengan menyelesaikan 84 persen permasalahan pembangunan di Indonesia.

"Dari sisi kewilayahan, 74.691 desa atau setara 91 persen wilayah di Indonesia dan sisi kependudukan, 71 persen penduduk berdomisili di desa," kata menteri yang akrab disapa Gus Halim itu.

Sejalan dengan program percepatan pembangunan desa, daerah tertinggal dan kawasan transmigrasi itu, peran perguruan tinggi ke depan untuk menyukseskan upaya pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) Desa antara lain adalah dengan melakukan pengembangan dan inovasi serta mendorong lahirnya berbagai kebijakan yang berbasis pada riset dan penelitian.

Lebih lanjut, perguruan tinggi bisa peningkatkan kompetensi perangkat dan pendamping desa melalui pendidikan dan pelatihan. Seperti Program Rekognisi Pembelajaran Lampau atau RPL Desa yang tengah disiapkan di Unuja Probolinggo, kampus berkultur NU yang berada di lingkungan Ponpes Nurul Jadid. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Muhammad Iqbal
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES