Pemerintahan

20 Persen Dana Desa untuk Ketahanan Pangan, Pemkab Mojokerto Perkuat KWT 

Selasa, 08 November 2022 - 18:11 | 20.81k
Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati bersama KWT-KWT di Kabupaten Mojokerto dalam kegiatan pemberdayaan KWT untuk ketahanan pangan, Selasa (8/11/2022) (FOTO: Thaoqid Nur/TIMES Indonesia)
Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati bersama KWT-KWT di Kabupaten Mojokerto dalam kegiatan pemberdayaan KWT untuk ketahanan pangan, Selasa (8/11/2022) (FOTO: Thaoqid Nur/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MOJOKERTOPemkab Mojokerto ingin mensinergikan antara Kelompok Wanita Tani (KWT) dengan Desa. Langkah ini diambil sebagai upaya pemenuhan pencapaian pangan per kapita untuk ketahanan pangan daerah. 20 persen alokasi Dana Desa (DD) bisa dimaksimalkan untuk kegiatan ketahanan pangan desa. 

Dispari Kabupaten Mojokerto menggelar kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dalam Penganekaragaman Konsumsi Pangan berbasis Sumber Daya Lokal yaitu Pemberdayaan KWT. Agenda ini digelar di Mojokembangsore Park (MKP), Desa Petak, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Selasa (8/11/2022). 

Ikfina-Fahmawati-bersama-KWT-KWT-2.jpgBupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati saat meninjau salah satu produk unggulan ketahanan pangan olahan buah Maja di Mojokembangsore Park, Petak, Pacet, Kabupaten Mojokerto, Selasa (8/11/2022) (Foto: Thaoqid Nur/TIMES Indonesia)

Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati dalam hal ini diwakili oleh Kepala Dinas Pangan dan Perikanan (Dispari) Kabupaten Mojokerto, Mokhammad Ridwan menyatakan bahwa langkah ini meneruskan instruksi presiden Jokowi untuk menguatkan ketahanan pangan. 

Dikutip dari laman resmi Sekretariat Kabinet Republik Indonesia bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan komitmen Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional dalam menghadapi ancaman krisis pangan global.

Komitmen tersebut disampaikan Presiden Jokowi usai menerima Penghargaan Sistem Pertanian-Pangan Tangguh dan Swasembada Beras Tahun 2019-2021 melalui Penggunaan Teknologi Inovasi Padi dari Institut Penelitian Padi Internasional (IRRI), di Istana Negara, Jakarta, Minggu (14/08/2022).

“Di tengah ancaman krisis pangan di tingkat global, sekali lagi pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan produksi, menjamin ketercukupan pangan di dalam negeri, dan sekaligus memberikan kontribusi bagi kecukupan pangan dunia,” ujar Jokowi.

"Ibu Bupati sendiri telah meneruskan instruksi dari Presiden Jokowi terkait dengan ketahanan pangan di wilayahnya masing-masing. Utamanya dalam hal kebutuhan pokok," ujar Mokhammad Ridwan kepada TIMES Indonesia.

Ridwan sapaannya menjelaskan bahwa agar 300 lebih KWT yang tersebar di seluruh Desa di Kabupaten Mojokerto ini memanfaatkan lahan kosong di pekarangan rumah. Hal tersebut untuk ditanami tanaman pangan. Dicontohkannya adalah tanaman cabai, terong, kangkung, bayam, dan lain sebagainya. 

Langkah yang dilakukan di daerah Kabupaten Mojokerto ini diharapkan dapat memberikan ketahanan pangan. Sehingga dengan adanya inflasi daerah imbas kenaikan harga BBM, rumah tangga tidak terdampak.

"Kelompok tani maupun Kelompok Wanita Tani (KWT) ini mengembangkan tanaman yang ada di sekitar rumah, di lingkup pekarangan kosong rumah. Untuk memaksimalkan kebutuhan-kebutuhan rumah tangga ataupun kebutuhan pangan pokok memenuhi kebutuhan rumah tangganya," tegasnya.

Pemkab Mojokerto melalui Dispari ini membuat langkah sinergi antara KWT dengan Pemerintah Desa (Pemdes). Apabila sinergi Desa dan KWT ini terpenuhi, harapannya bisa terpenuhi ketahanan pangan secara nasional.

"Diawali dengan KWT dan didukung oleh Desa-desa ini bisa disinergikan untuk memenuhi ketahanan pangan yang ada di desa masing-masing, kemudian di Kecamatan, Kabupaten, dan mudah-mudahan sampai Provinsi nanti," ujarnya.

"Sehingga dampak dari inflasi sendiri bagi masyarakat ini standar, maksudnya tidak berpengaruh ke rumah-rumah tangga. Dengan adanya KWT-KWT ini untuk melakukan penanaman di sekitar rumah," sambungnya.

Pemdes melalui DD bisa mengalokasikan 20 persennya untuk ketahanan pangan. Hal ini untuk ketahanan pangan di desa-desa. Dana Desa sebesar 20 persen itu bisa digunakan untuk berbagai kegiatan yang mendukung ketahanan pangan. Jenis kegiatannya bisa ditentukan setiap pemerintah desa sesuai kreativitas masing-masing.

"Tadi Bupati Mojokerto menyampaikan juga, agar Desa bersinergi dengan KWT tersebut untuk membantu ketahanan pangan dengan dana yang ada di Desa, kalau yang dianggarkan dari Desa itu 20 persen untuk kegiatan-kegiatan ketahanan pangan," pungkas Ridwan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES