News Commerce

Kabupaten Blitar Punya Minuman Olahan Nanas

Rabu, 28 September 2022 - 23:31 | 59.66k
Karyawan Ida warga Dusun Tegalrejo Desa Semen sedang mengolah nanas menjadi minuman, Rabu (28/9/2022). (Foto: Sholeh/Times Indonesia)
Karyawan Ida warga Dusun Tegalrejo Desa Semen sedang mengolah nanas menjadi minuman, Rabu (28/9/2022). (Foto: Sholeh/Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, BLITAR – Buah Nanas biasanya dikonsumsi secara langsung atau dibuat pelengkap rujak buah. Namun di tangan Siti Wardatul Munawaroh warga Dusun Tegalrejo, Desa Semen, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, nanas diolah menjadi minuman yang menyegarkan. Minuman olahan nanas tersebut dinamainya Banasari Drink.

Perempuan yang akrab disapa Ida tersebut mengatakan, inovasi minuman nanas tersebut berawal dari melimpahnya panen nanas di Desa Semen. Nanas yang tidak masuk kategori permintaan pasar terpaksa tidak laku dijual. Oleh sebab itu, Ida berinisiatif untuk memanfaatkan nanas supaya tidak terbuang. 

"Dulu nanas yang kecil karena tidak laku akhirnya dibuang karena busuk. Jadi kami manfaatkan supaya tidak terbuang dan petani tidak merugi. Akhirnya kami tampung asalkan tidak busuk bisa kami jadikan olahan," katanya, Rabu (28/9/2022).

Pada 2013, Ida mulai membuat formula pembuatan minuman Banasari. Selama dua tahun kemudian, ia belum bisa memasarkan produknya. Karena masih mencari formula yang pas. Salah satunya, ujicoba supaya minuman nanas bisa bertahan lama meskipun tanpa bahan pengawet.

Minuman-Nanas.jpgDeretan minuman nanas olahan Ida warga Dusun Tegalrejo Desa Semen Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar, Rabu (28/9/2022). (Foto: Sholeh/Times Indonesia)

"Selama dua tahun itu saya juga promosi promosi. Baru tahun 2015, kami bisa memasarkan sampai sekarang," tambahnya.

Ida menjelaskan, proses pembuatan satu resep minuman nanas cukup sederhana. Yakni pertama, 1 kg Nanas dikupas kemudian diiris bulat. Setelah dicuci, Nanas dimasukkan ke dalam 10 liter untuk direbus. Tunggu hingga air rebusan Nanas mendidih. Kemudian nanas ditiriskan. Sedangkan air rebusan ditambahkan gula dan pewarna. Dan tunggu hingga mendidih kembali.

"Kemudian Nanas hasil rebusan tadi saya blender untuk dibikin selai, dodol dan permen. Artinya tidak ada yang terbuang. Kulitnya kita manfaatkan untuk pupuk organik. Yang juga dimanfaatkan untuk memupuk tanaman nanas," jelas Ida.

Untuk satu resep tersebut menghasilkan 10 liter minuman nanas. Kemudian minuman itu dikemas menjadi 70 gelas yang berukuran 120 ml.

Ida dibantu 10 karyawan dalam memproduksi minuman nanas. Karyawan karyawan itu merupakan warga Desa Semen sendiri.

Ida mengatakan, minuman Banasari dipasarkan dalam kardus berisi 24 gelas. Ia mematok Rp 25 ribu per kardus. Menurutnya, minuman nanas olahannya kini telah tersebar mulai dari Surabaya, Jakarta hingga luar pulau Jawa.

"Saya ingin memberdayakan masyarakat sekitar.
Jadi saya ajak ibu ibu yang memiliki waktu luang untuk membantu. Jadi sepuluh karyawan tadi adalah ibu ibu sekitar saya," lanjutnya.

Sedangkan, Banasari kepanjangan dari Blitar Nanas Semen Gandusari. Banasari merupakan nama varietas Nanas asli dari Desa Semen yang sudah memiliki sertifikat nasional. 

Menurut Ida, varietas Nanas Banasari tidak bisa ditanam di luar Desa Semen. Hal itu karena kontur tanah dan suhu Desa Semen berbeda dengan daerah lainnya.

"Dalam sebulan saya produk tata rata 50-100 kardus. Paling ramai menjelang hari raya Idul Fitri bisa sampai 300 kardus. Harapannya semakin besar menjadi pabrik karena sekarang masih home industri. Sehingga memberdayakan masyarakat sekitar," urai Ida.

Varietas Banasari sudah dilepas oleh Kementerian Pertanian sejak 2015 lalu. Nanas Banasari sendiri diambil dari akronim Blitar-Nanas-Semen-Gandusari, yang mencirikan nenas unggul spesifik lokasi setempat.

Minuman-Nanas-a.jpgIda sedang merapikan produk olahan nanas (Foto: Sholeh/Times Indonesia)

Keunggulan jenis Nanas Banasari, diantaranya bisa dipanen hingga 8 kali dalam 4 tahun. Ukuran buahnya pun cukup besar serta rasanya yang manis asem segar dengan kadar brix 14-15.

 “Gambarannya, kalau nanas jenis queen biasa, grade A nya hanya seberat 7 ons keatas, maka untuk Nenas Banasari bisa 1,3 kilogram keatas,” ujar Andrias, Ketua Kelompok Tani Mulyo Dusun Tegalrejo Desa Semen seperti dilansir dari www.pertanian.go.id

Menurut Andrias, harga jual di tingkat petani saat ini cukup bagus. Harga Nanas Banasari saat ini untuk grade A Rp 10.000/biji, grade B Rp 8.500/biji , Grade C Rp 7.000/biji, Grade D dan E di kisaran Rp 2.000 – Rp 3.000 per biji. 

 “Harganya bagus, menguntungkan petani. Penjualannya juga mudah karena langsung diambili mitra-mitra pedagang,” katanya. 

Andrias menyebutkan bahwa hampir setiap hari ada panen nanas di daerah tersebut. Pada musim panen biasa pihaknya bisa menjual 1 pick-up per hari. Sementara saat memasuki panen raya yakni pada bulan puasa dan Agustus bisa menjual hingga 1 truk besar per harinya. 

 “Untuk grade A biasanya disetor ke supermarket di Surabaya. Yang grade B untuk pasar Malang Raya, grade C untuk pasaran lokal. Yang grade D dan E sudah diserap untuk industri olahan minuman nenas segar yang sudah banyak berkembang di sini. Jadi setiap kali panen nyaris langsung ludes terjual,” kata Andrias.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES