Kopi TIMES

Pentingnya Pembangunan Infrastruktur Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Negara

Selasa, 05 Mei 2020 - 12:24 | 319.93k
Laili Hidayah, Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. (Grafis: TIMES Indonesia)
Laili Hidayah, Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. (Grafis: TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk melihat bagaimana hasil pembangunan yang telah dilaksanakan serta menentukan arah pembangunan di masa yang akan datang. Tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa laju pertumbuhan ekonomi negara tidak lepas dari pengaruh infrastruktur yang ada dalam negara tersebut.

Infrastruktur menjadi penggerak bagi roda perekonomian karena merupakan prasarana yang akan menentukan bagaimana perekonomian negara dapat berjalan dan akhirnya berpengaruh terhadap taraf hidup masyarakat. Ketika keadaan infrastruktur negera lemah, maka perekonomian negara akan berjalan dengan cara yang sangat tidak efisien.

Beberapa jenis infrastruktur yang penyediannya diatur oleh pemerintah melalui Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2014 tentang Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas di antaranya yaitu infrastruktur jalan, infrastruktur transportasi, dan infrastruktur ketenagalistrikan. Keberadaan infrastruktur tersebut menjadi fasilitas penunjang sekaligus pendorong terjadinya peningkatan produktivitas bagi faktor-faktor produksi. Selain itu, dengan adanya pembangunan infrastruktur tentu akan menciptakan efek multiplier karena dapat menyerap berbagai kegiatan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru. Lebih dari itu, pada dasarnya infrastruktur juga merupakan social overhead capital.

Secara ekonomi makro, ketersediaan dari jasa pelayanan infrastruktur mempengaruhi marginal productivity of private capital, sedangkan dalam konteks ekonomi mikro, ketersediaan jasa pelayanan infrastruktur berpengaruh terhadap pengurangan biaya produksi (Kwik Kian Gie, 2002).

Sehingga apabila akses jalan ke suatu daerah sulit dilalui bahkan memerlukan transportasi khusus, hal tersebut dapat mengakibatkan adanya biaya tambahan yang timbul dari titik produksi ke end user. Dengan kata lain, biaya logistik yang sangat tinggi ini bisa menyebabkan perbedaan harga yang substansial antar daerah, seperti halnya perbandingan antara wilayah Indonesia bagian timur dengan Pulau Jawa. Ini menunjukkan bahwa ketiadaan infrastruktur jalan yang baik dapat mengurangi produktivitas, menambah biaya produksi, dan akhirnya berdampak pada keberlangsungan aktivitas ekonomi di masyarakat.

Pasokan listrik yang merupakan bentuk infrastruktur dasar non-fisik juga menjadi faktor penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, mendorong investasi, dan pemerataan industri. Terlebih dengan petumbuhan dunia industri modern saat ini, kawasan industri dengan stabilitas pasokan listrik merupakan salah satu pertimbangan bagi investor untuk melakukan kegiatan ekonomi. Sebab jika tidak ada jaminan listrik maka seluruh proses industri tidak dapat berjalan lancar.

Dengan demikian jelas bahwa infrastruktur merupakan hal yang sangat fundamental bagi keberlangsungan perekonomian negara. Untuk itu diharapkan pemerintah kita mampu untuk mengimbangi kebutuhan akan pembangunan infrastruktur ini agar nantinya tidak menghambat roda perekonomian. Tidak mudah memang, mengingat bahwa negara kita merupakan negara kepulauan yang artinya untuk menciptakan konektivitas antar wilayah tersebut diperlukan pembangunan infrastruktur yang lebih kompleks.

Masalah pendanaan yang tidak bisa memenuhi target pembangunan seringkali juga menyebabkan berbagai proyek pembangunan menjadi tertunda atau berlangsung begitu lama. Tetapi dengan adanya sinergi yang optimal antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, perusahaan-perusahaan negara dan kemitraan dengan pihak swasta, tidak mustahil bahwa pembangunan ini dapat tercapai. (*)

***

*)Oleh: Laili Hidayah, Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menanyangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES