Forum Mahasiswa

Kasak-Kusuk Hilirisasi Nikel

Jumat, 29 Maret 2024 - 14:14 | 22.03k
Oleh: Magister Manajemen Universitas Islam Malang
Oleh: Magister Manajemen Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Hilirisasi, terdengar seperti rencana yang kerap disuarakan oleh calon wakil presiden nomor dua, Gibran Rakabuming Raka, saat debat pemilu. Baginya, langkah ini bisa menjadi penyegar bagi Indonesia yang masih terjebak dalam middle income trap. Dengan harapan bahwa hilirisasi akan menjadi solusi yang efektif dalam meningkatkan nilai ekonomi Indonesia serta mengurangi kemiskinan. 

Salah satu bukti dari upaya hilirisasi ini adalah larangan ekspor bahan mentah nikel dan memprosesnya menjadi barang setengah jadi, yang diharapkan dapat meningkatkan nilai ekspor dan pendapatan pajak untuk Indonesia. Namun, kebijakan ini mendapat tentangan keras dari Uni Eropa yang menggugat Indonesia melalui WTO pada awal tahun 2021.

Penyebabnya, sebagian disebabkan oleh faktor politis dimana negara-negara lain enggan melihat Indonesia berkembang lebih maju dari mereka. Sebab, ekspor barang setengah jadi akan membawa keuntungan lebih bagi Indonesia dengan sumber daya alam yang melimpah jika dikelola dengan baik. Namun, apakah dampaknya positif bagi semua pengusaha dan masyarakat Indonesia? Bagaimana jika konsep hilirisasi diterapkan di seluruh perusahaan produksi barang mentah di Indonesia?

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara penghasil nikel terbesar di dunia. Menurut indonesia.go.id, Indonesia menyumbang 37% pasokan nikel dunia. Salah satu perusahaan nikel terbesar di Indonesia, yaitu PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Morowali, Sulawesi Tengah, menjadi produsen nikel terbesar di Asia Tenggara. Mayoritas saham perusahaan ini dipegang oleh Shanghai Decent Investment Group dengan porsi 49,69%, berasal dari China. 

Ironisnya, sebelum kebijakan hilirisasi, perusahaan-perusahaan nikel asal China di Sulawesi sudah memperluas bisnisnya ke produk turunan nikel seperti Stainless Steel, feronikel, nikel pig iron, dan lain-lain. Ini menunjukkan bahwa perusahaan China telah menyiapkan strategi untuk bertahan dan tetap eksis menghadapi perubahan dan kebijakan pemerintah.

Namun, data menunjukkan bahwa manfaat hilirisasi hanya berdampak pada pemegang saham mayoritas, yang kebanyakan adalah pengusaha asal China. Meskipun Indonesia mendapat sedikit tambahan pajak, dampaknya tidak signifikan bagi masyarakat umum. 

Seharusnya pemerintah tidak hanya fokus pada strategi hilirisasi yang cenderung menguntungkan pengusaha dan kalangan atas saja, tetapi juga harus memperhatikan pengembangan ekonomi yang langsung berdampak pada masyarakat menengah ke bawah, mengingat tingginya persentase kemiskinan di Indonesia.

Bahkan, nasib buruk juga menimpa pekerja buruh di perusahaan tambang nikel. Antara tahun 2015-2022, terdapat 19 kecelakaan di smelter nikel di seluruh Indonesia, yang sering kali menyebabkan korban jiwa saat melakukan perbaikan tungku. Masih belum jelas penyebab pasti dari kecelakaan ini, namun kemungkinan besar dipengaruhi oleh kelalaian kerja dan kurangnya perhatian terhadap keselamatan kerja oleh atasan dan pemerintah. Resiko kecelakaan kerja ini kemungkinan besar akan terus ada, terutama bagi pekerja buruh yang melakukan pekerjaan fisik di lapangan.

Dalam merumuskan strategi dan perencanaan, perlu mempertimbangkan semua aspek yang ada. Dampak dari kebijakan tersebut akan dirasakan oleh berbagai kalangan, tergantung pada mekanisme dan kebijakan yang diterapkan. Jika kebijakan tersebut hanya membawa dampak negatif dan tidak merata dalam manfaatnya, terutama bagi masyarakat akar rumput, maka perlu dilakukan perbaikan dan evaluasi terhadap konsep serta inovasi yang mampu membawa kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

***

*) Oleh : Magister Manajemen Universitas Islam Malang

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

*) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Hainorrahman
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES