Indonesia Positif

Hadapi Pemilu 2024, KPPI Kota Bandung Gelar Pendidikan Perempuan Politik

Rabu, 23 November 2022 - 17:31 | 32.41k
Ketua KPPI Kota Bandung, Rieke Suryaningsih SH dalam acara “Meningkatkan Kemandirian Perempuan Politik Dalam Pencapaian Peran di Legislatif” di Hotel Horison, Bandung. (FOTO: Andi/TIMES Indonesia)
Ketua KPPI Kota Bandung, Rieke Suryaningsih SH dalam acara “Meningkatkan Kemandirian Perempuan Politik Dalam Pencapaian Peran di Legislatif” di Hotel Horison, Bandung. (FOTO: Andi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Para kader perempuan di partai politik harus memiliki kemampuan yang mumpuni sehingga dapat mencapai keterwakilan 30 persen di parlemen pada pemilu 2024 nanti. Untuk itu, para kader calon anggota legislatif tersebut harus dipersiapkan dengan baik, salah satunya melalui kegiatan pendidikan politik. 

Untuk mencapai harapan tersebut, Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Kota Bandung menyelenggarakan acara pendidikan perempuan politik dengan tema “Meningkatkan Kemandirian Perempuan Politik Dalam Pencapaian Peran di Legislatif” di Hotel Horison, Bandung, Rabu (23/11/2022).  

Ketua KPPI Kota Bandung, Rieke Suryaningsih SH, menjelaskan bahwa dalam era reformasi dan pergerakan demokrasi di Indonesia, perempuan memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan kaum pria untuk melakukan dan mengapresiasi hak politiknya.

Bambang-Sukardi.jpg

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Bandung Drs. H Bambang Sukardi M.Si, dalam acara “Meningkatkan Kemandirian Perempuan Politik Dalam Pencapaian Peran di Legislatif” di Hotel Horison, Bandung. (FOTO: Andi/TIMES Indonesia)

“Hal ini tercermin dari pembentukkan berbagai kaukus perempuan, termasuk organisasi KPPI ini,” ujarnya. 

Anggota DPRD Kota Bandung dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini juga memamparkan, KPPI merupakan sebuah organisasi independen yang mewadahi aktivitas dan kreativitas perempuan lintas partai politik.

“KPPI berupaya menumbuhkan ide-ide kreatif dan cemerlang sekaligus mendorong tumbuhnya semangat juang dalam meningkatkan partisipasi perempuan,” jelas Rieke.

Meningkatkan-Kemandirian-Perempuan-Politik-Dalam-Pencapaian-Peran.jpg

Para peserta acara “Meningkatkan Kemandirian Perempuan Politik Dalam Pencapaian Peran di Legislatif” di Hotel Horison, Bandung. (FOTO: Andi/TIMES Indonesia)

Menurutnya, partisipasi perempuan di parlemen saat ini masih di bawah 30 persen. Maka diharapkan adanya peningkatan partisipasi di parlemen untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gende sehingga diharapkan mencapai 30 persen keterlibatan perempuan di parlemen.  

Melalui pendidikan politik tersebut, kata Rieke, diharapkan kaum perempuan mendapatkan arahan yang jelas. Dengan demikian, perempuan memiliki kemampuan dan kekuatan serta menambah kesadaran akan hak-hak politik dan kewajiban sebagai warga negara. “Perempuan sebagai agen pembaruan,” tegasnya.

Rieke juga menambahkan, KPPI terus berusaha berkontribusi meningkatkan pembangunan manusia seutuhnya melalui terwujudnya keterwakilan perempuan sebanyak 30 persen dalam pemilu 2024 nanti. “Sesuai tema pendidikan politik hari ini yaitu  Meningkatkan Kemandirian Perempuan Politik Dalam Pencapaian Peran di Legislatif,” paparnya.

Rieke menegaskan, KPPI sebagai perkumpulan politik perempuan lintas partai politik menjadi momentum untuk menciptakan ketenangan, keteduhan dan suasana politik kondusif di alam demokrasi ini. 

“KPPI memiliki tugas menjadi perekat dan pemersatu  dengan prinsip persaudaraan dan musyawarah, bhinneka tunggal ika dan keberagaman, menerima perbedaan dan pendapat orang lain, tidak memaksakan kehendak, tidak memiliki agenda tersembunyi, mengesampingkan kepentingan pribadi dan golongan,” jelasnya.

Pada pemilu 2024 nanti, lanjutnya, kaum perempuan diikutsertakan dalam mencapai keterwakilan 30 persen sebagai calon anggota legislatif, baik di tingkat daerah, provinsi maupun pusat. “Namun, bukan berarti angka 30 persen itu sebagai pelengkap. Tapi, benar-benar harus bisa mewakili perempuan. Bisa mempertanggungjawabkan tugasnya bila terpilih menjadi anggota legislatif,” tegas Rieke.

Menurutnya, perempuan didorong untuk paham mengenai politik. Tidak hanya paham pembuatan kebijakan publik, tapi perempuan harus mampu memperjuangkan hak-hak rakyat.

Saat ini, kata Rieke, di Kota Bandung  terdapat 19 partai politik peserta pemilu 2024.  Untuk periode sekarang ini, anggota DPRD Kota Bandung periode 2019 – 2024 hanya diwakili oleh 8 perempuan. “Artinya, baru 16 persen dari jumlah 50 orang anggota DPRD Kota. Kami harap, momentum pemilu ini kita perjuangkan agar keterwakilan 30 persen perempuan di parlemen bisa terwujud,” paparnya.

Pada kesempatan yang sama Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol)  Kota Bandung Drs. H Bambang Sukardi M.Si, mengapresiasi kegiatan pendidikan politik yang menghadirkan peserta yang terdiri dari  kaum perempuan dari berbagai partai politik di Kota Bandung. 

“Sebelumnya, Bakesbangpol mengundang tokoh masyarakat yang mewakili 30 kecamatan di Kota Bandung. Kemudian, kami juga mengundang perwakilan dari 151 kelurahan. Selain itu, Bakesbangpol juga mengundang berbagai komunitas. Sudah 2000 kader kami berikan pemahaman pendidikan politik untuk menyambut kegiatan penyelenggaraan pemilu dan pilkada serentak 2024,” papar Bambang. 

Menurutnya, pada kegiatan pendidikan politik sebelumnya, tak sedikit pula kaum perempuan yang turut hadir, termasuk dalam kalangan disabilitas. Hal ini menunjukkan bahwa kaum perempuan di Kota Bandung sangat antusias untuk mengikuti kegiatan pendidikan politik. “Keterwakilan kaum perempuan pada 2024 sebanyak 30 persen semoga tercapai sebanyak 15 anggota parlemen dari kaum perempuan,” harapnya. 

Bambang mengatakan, kegiatan pendidikan politik ini bisa mempererat tali silaturahmi dari 19 partai politik yang lolos untuk mengikuti pemilu 2024. “Ini merupakan potensi warga Kota Bandung. Manfaatkan momen silaturahmi ini untuk berbagi pengalaman dan dimanfaatkan sebaiknya untuk bisa menjalin strategi bisa memenuhi kuota 30 persen," jelasnya.

Menurutnya, kaum perempuan mampu berpolitik, bukan hanya pelengkap, tapi sebagai pejuang. “Sama dengan laki-laki, tidak ada perbedaan. Saya yakin yang sebelumnya hanya ada 3 orang perempuan di parlemen, kemudian bertambah 8 orang, mudah-mudahan pada 2024 menjadi 15 orang, 30 persen terpenuhi,” ucapnya.

Bambang juga mengatakan, pihaknya selalu berupaya bersinergi sebagai mitra strategis dan mitra partai politik. “Kami memiliki prinsip membangun sinergitas. Kami melakukan silaturahmi ke sekretariat partai politik, berkolaborasi, memfasilitasi dan membangun bersama, dalam meningkatkan kondisi politik yang nyaman,” jelasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES