Gawainesia

Menilik QR Art Karya Doddy 'Mr D' Hernanto

Jumat, 24 Desember 2021 - 18:28 | 182.13k
Doddy Hernanto atau Mr D mengembangkan karya QR Code Art atau QR Art. (Foto: Mr D for TIMES Indonesia)
Doddy Hernanto atau Mr D mengembangkan karya QR Code Art atau QR Art. (Foto: Mr D for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Inovasi adalah pembaruan yang bertujuan memberikan nilai lebih pada suatu produk dengan ide baru yang berbeda dengan produk lainnya. Atau bisa disebut dengan istilah think outside the box. Hal itu yang tertanam dalam pemikiran seorang Doddy Hernanto ketika merancang sebuah karya. QR Code Art atau QR Art salah satunya.

Menurut pria yang karib disapa Mr D ini, Barcode atau Quick Response Code (QR Code) umumnya hanya berupa kode batang berwarna hitam. Namun QR Art yang diciptakan Doddy Hernanto merupakan manivestasi teknologi quick response (respons cepat) dalam mengakses data dan informasi yang memiliki nilai artistik, indah, dan unik.

QR Code sendiri pertama kali ditemukan oleh Masahiro Hara. Pada sosok pria asal Jepang ini, Mr D belajar dan mengembangkannya. Mr D mengembangkan tidak hanya multifungsi dari QR Code. Namun ia mewujudkan eksplorasi QR Code menjadi bernilai artistik. Menukil istilah yang dipakai untuk karyanya, "Ada nilai seni di dalamnya." 

Mr D menyebut QR Code Art atau QR Art sebagai bentuk evolusi dari kode batang satu dimensi menjadi dua dimensi. Dia membuat terobosan dengan memadukan seni gambar dan digital menjadi QR Art lebih artistik.

Ketekunan dan ketelatenan Doddy Hernanto membuat kreator, inovator, sekaligus musisi kelahiran Kota Mojokerto ini menjadi pemegang hak cipta QR Art sebagai jejak rekam digital. 

Atas perjuangannya, QR Art meraih sertifikat dari Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia (Kemenkumham RI). Mengutip laman resmi Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkumham, QR Art diumumkan menerima Hak Cipta pada 17 Oktober 2021. 

"QR Art adalah Quick Response dengan balutan seni, Kode QR cuma berbentuk kotak-kotak hitam biasanya di latar belakang putih. QR Art pembuatannya gabungkan analog dengan digital. QR Art di scan(sorot) akan menghasilkan konten kekinian, yaitu jejak rekam digital," demikian penjelasan tertulis di laman tersebut.

QR Art dan perjuangan Mr D
"Perjuangan ini saya sering amati dari QR code yang cuma kotak-kotak hitam secara acak tanpa image dan warna sehingga kelihatan membosankan dan tidak ada ciri khasnya," tutur Mr D kepada TIMES Indonesia, Jumat (24/12/2021). 

"Karya seni rupa selalu berbeda jika kita menggunakan analog, kita amati tanda tangan yang kita buat selama ini tidak pernah sama dan presisi, cuma mirip," imbuh musisi gitar ini.

Mr D menuturkan, QR Code Art atau QR Art pertama kali dibuat secara analog berkolaborasi dengan digital. Dari penggabungan seni analog dan digital ini tercipta QR Art.

Dalam proses pembuatan QR Art, dibutuhkan ketelitian dan kesabaran ekstra karena terkait dengan keindahan atau artistiknya. "Image yang eye catching sebagai ikon-nya dan marker yang peka atau tajam," sambungnya. 

Karena manusia memiliki kemampuan untuk memproses gambar 60.000 kali lebih cepat daripada teks, maka image atau gambar perlu di-retouch supaya  komposisinya terlihat indah. Begitu penuturan pria yang berhasil mengembangkan lukisan sketsa bergerak dan sketsa dinamis ini.

Lebih lanjut Mr D menjelaskan, QR Art merupakan jenis ciptaan karya seni rupa sebagai jejak rekam digital, yang berfungsi untuk melihat berita-berita yang ada dan terindeks di Google. QR Art juga bisa diterapkan untuk berbagai kebutuhan dan tujuan seperti penjenamaan atau pencitraan (branding) personal, perusahaan, dan lainnya.

Bagaimana cara menggunakan QR Art? Cukup mudah, hanya dengan memindai (scan) QR Art, maka akan muncul berita-berita terdahulu hingga paling baru. 

"Dengan QR Art bisa terhubung dengan tujuan yang dikehendaki," ujarnya sembari berharap QR Art bisa membuat keberadaan QR Code yang ada tidak monoton tetapi lebih bervariasi. 

"QR Art adalah ratunya, sedangkan konten adalah raja. Keduanya tidak terpisah," ucapnya sambil mengingatkan bahwa revolusi digital dituntut untuk kreatif. "Leave your mark with QR Art (Tinggalkan jejakmu dengan QR Art)." (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES