TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Pemkab Banyuwangi, Jawa Timur, terus melakukan pengembangan bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM. Penguatan ekonomi arus bawah melalui pengembangan UMKM memang menjadi salah satu instrumen untuk pemulihan ekonomi.
Salah satu upaya yang telah dilakukan Pemkab Banyuwangi yakni diadakannya sejumlah pelatihan bagi para pemuda desa ataupun ibu-ibu rumah tangga untuk meningkatkan skill mereka.
Sebagai bentuk komitmen, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mencanangkan Program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa), yang dilakukan secara bergulir untuk melakukan pemantauan progress pengembangan UMKM.
Seperti yang terjadi di Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung. Dalam rangkaian Bunga Desa tersebut, diadakan pelatihan merias yang ditujukan kepada para pemudi dan membuat kue kering untuk ibu-ibu rumah tangga. Mereka tidak hanya dilatih, tapi juga diberi bantuan alat agar bisa praktik dan merintis usaha.
“Bunga Desa menjadi salah satu instrumen pengembangan ekonomi arus bawah. Hal ini menjadi skala prioritas kami, terutama untuk pemulihan ekonomi pasca pandemi ini,” ungkap Ipuk, Selasa (25/10/2022).
Pelatihan yang diberikan tidak hanya berhenti di situ. Peserta nantinya dapat mengikuti pelatihan lanjutan maupun mengakses pendampingan hingga dapat mandiri.
“Harapannya, nanti bisa menjadi penghasilan tambahan untuk keluarganya,” terang Ipuk.
Selain menggelar pelatihan, dalam Bunga Desa tersebut, Ipuk juga mengunjungi pengrajin batik di desa setempat. Hal ini sebagai upaya untuk membantu mempromosikan potensi ekonomi lokal.
“Kita berkunjung ke Citra Batik. Di sana, ada batik cap, juga batik tulis. Desainnya fresh dan kualitasnya cukup baik,” kata Ipuk.
Ipuk juga mengunjungi kediaman Abdul Manan. Rumahnya baru saja rampung usai diikutsertakan dalam Festival Bedah Rumah. Menariknya, rumah yang sudah layak huni itu, juga ia manfaatkan untuk usaha potong rambut.
Melihat kegigihan Abdul Manan tersebut, Ipuk juga memberikan bantuan seperangkat alat potong rambut dan perlengkapan lainnya.
“Semoga usahanya semakin berkembang dan dapat menjadi penghasilan yang mencukupi kebutuhan keluarga,” ujar Ipuk.
Tentu saja bantuan yang diberikan membuat Abdul Manan merasa makin percaya diri atas usaha yang ia geluti, kini peralatanya pun makin lengkap dan tak kalah dengan tukang cukur professional.
“Terima kasih, Ibu Bupati. Saya senang sekali bisa dapat peralatan ini. Selama ini saya cuman bisa mbatin (membatin) saja pengen beli alat ini, gak punya uang. Terima kasih, Bu,” ujar Abdul Manan dengan wajah sumringah.
Selain memfokuskan pengembangan ekonomi arus bawah, Bunga Desa juga dirangkai dengan sejumlah kegiatan pelayanan publik. Mulai dari administrasi kependudukan, perizinan usaha, pengurusan pajak, BPJS Ketenagakerjaan, hingga berbagai layanan di bidang pendidikan.
“Di Barurejo, kita juga sempatkan untuk bersilaturahmi dengan para tokoh masyarakat serta perangkat desa dan BPD (Badan Permusyawaratan Desa) se Kecamatan Siliragung,” ucap Ipuk.
Pemkab Banyuwangi memang tak main-main dalam urusan penanganan pengembangan UMKM. Pelaku UMKM di Banyuwangi terus diberikan dukungan dan pendampingan dalam mengelola usahanya.
Bahkan Pemkab Banyuwangi pernah meraih penghargaan Natamukti Award pada tahun 2020. Natamukti Award merupakan penghargaan kepada kota dan kabupaten yang berhasil dalam mempromosikan, mendorong peningkatan kualitas produk, serta membangun ekosistem UMKM di daerahnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Muhammad Iqbal |
| Publisher | : Rizal Dani |
