Peristiwa

Keseharian Bertani, Makan Nasi Sehari Sekali

Senin, 25 Januari 2016 - 18:21 | 100.19k
Eks Anggota Gafatar saat sarapan bersama Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf di Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Pasuruan, Senin (25/1/2016) (Andi Hartik/pasuruantimes)
Eks Anggota Gafatar saat sarapan bersama Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf di Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Pasuruan, Senin (25/1/2016) (Andi Hartik/pasuruantimes)

TIMESINDONESIA, PASURUAN – Seperti sudah terencana dengan matang, anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dengan mudah membangun kehidupan baru di Moton Panjang, Desa Antiban, Kecamatan Mempawa Timur, Kabupaten Pempawa, Kalimatan Barat.Baca Juga: ("Hidup Damai, Itu yang Membuat Saya Rela Meninggalkan yang Disini")

Seperti yang dikatakan Edi Winarto, eks anggota Gafatar asal Kabupaten Pasuruan. Sesampainya di lokasi camp Gafatar di Moton Panjang, Desa Antiban, Kecamatan Mempawa Timur, Kabupaten Pempawa, Kalimatan Barat, dirinya langsung di sediakan tempat tinggal.

"Disana ada rumah kayu ukuran 4 x 4. Setiap rumah di tempati satu keluarga," katanya saat ditemui di Balai Latihan Kerja (BLK) Rejoso, Kabupaten Pasuruan, Senin (25/1/2016)

Menurut Edi, rumah kayu camp Gafatar di lokasi itu mulai banyak. Sebelum dibakar beberapa waktu lalu, sudah ada delapan unit rumah. Sementara setiap unit terdiri dari 10 rumah.

Mengenai aktivitas sehari-hari, Edi mengaku bercocok tanam. Seluruh anggota Gafatar urunan dan hasilnya buat beli tanah. Tanah itu yang dibuat anggota Gafatar bercocok tanam.

"Bertani, tanam kacang panjang juga," jelasnya.

Meski begitu, hasil panen bercocok tanamnya itu tidak lantas dijual. Melainkan untuk dimakan sendiri. Dalam sehari, para anggota Gafatar di lokasi tersebut hanya makan nasi sekali.

Edi juga mengaku sudah memiliki enam ekor sapi selama tinggal di camp Gafatar tersebut. Namun sapi-sapi itu harus ditinggalkan karena camp tempatnya tinggal dibakar.

"Sapi itu terakhir saya titipkan ke warga Suku Dayak. Sekarang sudah tidak tahu dimana," ungkapnya.

Akibat pembakaran itu pula, Edi banyak kehilangan barang berharga. Termasuk ijazah.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES