Adv

Menparekraf dan Tim Juri ADWI akan Kunjungi Malahing, Dispopar Bontang Mulai Bersiap

Rabu, 07 Juni 2023 - 21:22 | 78.62k
Dispopar  Bontang menggelar rapat Persiapan menyambut Menparekraf dan Tim Juri ADWI Ke Malahing (Foto: Lalu For TIMES Indonesia)
Dispopar  Bontang menggelar rapat Persiapan menyambut Menparekraf dan Tim Juri ADWI Ke Malahing (Foto: Lalu For TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BONTANG – Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Bontang (Dispopar Bontang) menggelar rapat koordinasi berkaitan dengan penyambutan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno di Kota Taman, Selasa (6/5/2023).

Rapat Dispopar Bontang ini turut dihadiri Masyarakat Sadar Wisata (Masata) serta perwakilan Kelurahan Tanjung Laut Indah (TLI).

Kehadiran Sandiaga Uno ke Bontang dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 dalam rangka mengunjungi salah satu destinasi wisata andalan Kota Taman, yakni Kampung Malahing. Kampung ini masuk dalam 75 besar penilaian ADWI tahun ini.   

Dikutip dari laman Instagram resmi @dispoparbontang, hingga saat ini persiapan yang dilakukan Dispopar Bontang sudah sampai tahap penyusunan agenda acara terkait jadwal Sandiaga Uno selama berada di Kota Taman. Pihak Dispopar Bontang berharap, kegiatan penjurian nantinya bisa berjalan lancar. 

“Kami mewacanakan melakukan simulasi kunjungan ke Kampung Malahing. Kami akan terus berkoordinasi dengan stakeholder, warga lokal Malahing, hingga pihak kementerian,” ungkap Kepala Dispopar Bontang, Ahmad Aznem. 

Dispopar-Bontang-2.jpgKepala Dispopar Bontang Ahmad Aznem Meminta stafnya untuk mengevaluasi persiapan Kunjungan Menparekraf (Foto: Lalu For TIMES Indonesia)

Sebagai informasi, Kampung Malahing menjadi satu-satunya perwakilan Kalimantan Timur yang berhasil lolos ke 75 desa wisata terbaik di ajang ADWI Tahun 2023. Padahal di tahun sebelumnya dalam ajang yang sama, Malahing hanya bisa bertengger di 100 besar. 

Disampaikan Sandiaga, penentuan desa wisata pada ADWI 2023 ini sudah melalui berbagai tahapan kurasi berdasarkan penilaian dewan juri pada lima kategori penilaian, klasifikasi desa wisata, dan kelengkapan data melalui website Jadesta.

Sandiaga Uno menjelaskan, terdapat sejumlah babak dan proses kurasi untuk perlombaan ini. Mulai dari 500 besar, 300 besar, kemudian dikerucutkan menjadi 75 besar desa wisata terbaik.

Selanjutnya, para dewan juri akan mengunjungi dan meninjau ke-75 desa wisata tersebut. "Penilaian sudah melalui proses kurasi, mulai dari 500 besar, 300 besar hingga 75 besar desa wisata terbaik dari seluruh Indonesia," ucap Sandiaga Uno.

Menyambut hal itu, Pemkot Bontang dalam hal ini Dispopar Bontang, saat ini terus berbenah melengkapi berbagai poin-poin penilaian. Seperti membuat petunjuk jalan, toilet umum, taman, hingga perbaikan tempat menginap (home stay). 

Diketahui ADWI 2023, merupakan ajang pemberian penghargaan kepada desa-desa wisata yang memiliki prestasi dengan kriteria-kriteria penilaian dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 

Pada ADWI 2023 terdapat penggabungan kategori dari aspek penilaian yang saling berkaitan, yang semula 7 kategori, diringkas menjadi 5 kategori dengan kesesuaian indikator-indikator penilaian.

Kriteria penilaian yang harus dipenuhi seluruh peserta ADWI 2023 terdiri atas 5 kategori. Pertama, desa wisata harus memiliki keunikan dan keautentikan daya tarik wisata, berupa alam, buatan, serta seni dan budaya.

Kedua,penilaian akan diambil dari peningkatan standar kualitas pelayanan homestay dengan melestarikan budaya lokal. Sekaligus, standar kualitas toilet dalam memenuhi sarana dan prasarana kenyamanan wisatawan yang berkunjung.

Penilaian ketiga diambil dari kemampuan akselerasi percepatan transformasi digital, serta menciptakan konten kreatif sebagai sarana promosi desa wisata secara digital. Sementara itu, penilaian keempat dilihat dari suvenir yang dijual. Setiap desa wisata harus bisa menggali kreativitas dan hasil karya desa wisata berupa kuliner, fesyen, dan kriya berbasis kearifan lokal.

Kategori terakhir yang mesti dimiliki Malahing akan dipertimbangkan dalam ajang ADWI 2023 ini adalah kelembagaan desa wisata dan CHSE. Desa wisata harus berbadan hukum, memiliki pengelolaan desa wisata yang berkelanjutan, memiliki manajemen risiko, serta menerapkan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability) dan berstandar nasional. (d)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES