Pemerintahan Vaksin Covid-19

Menkes RI Saksikan 116 Kiai dan Tokoh NU Jatim Jalani Suntik Vaksin AstraZeneca

Selasa, 23 Maret 2021 - 12:40 | 37.46k
Menkes RI Budi Gunadi Sadikin mendampingi KH Ainul Mubarok saat menerima suntikan vaksin AstraZeneca dosis pertama di Kantor PWNU Jatim, Selasa (23/3/2021). (FOTO: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Menkes RI Budi Gunadi Sadikin mendampingi KH Ainul Mubarok saat menerima suntikan vaksin AstraZeneca dosis pertama di Kantor PWNU Jatim, Selasa (23/3/2021). (FOTO: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
FOKUS

Vaksin Covid-19

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Empat kiai muda Nahdlatul Ulama (NU) Jatim mendapat suntikan vaksin AstraZeneca dosis pertama di Kantor PWNU Jatim, Selasa (23/3/2021).  Empat kiai itu adalah, KH Jazuli Sholeh Qosim (Sidoarjo) , KH Muhammad Muslich (Lumajang), KH Ainul Mubarok (Pacet), dan KH Lukmanul Hakim dari Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PWNU Jatim.

Vaksinasi secara simbolis ini mengawali 116 suntikan vaksin AstraZeneca dosis pertama bagi para kiai dan tokoh NU Jatim. Turut hadir, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Perwakilan UNICEF untuk Indonesia Debora Comini dan Kepala Perwakilan WHO Indonesia Dr N. Parienathan. 

Ketua PWNU Jatim, KH Marzuki Mustamar mengucapkan terima kasih kepada Presiden RI dan Kemenkes dan Gubernur Jatim yang telah memprogramkan vaksin untuk para kiai dan warga NU Jatim dalam jumlah yang sangat besar. Termasuk kepada WHO dan UNICEF. 

Kiai Marzuki mengatakan, setelah vaksinasi para masayikh ini, masyarakat tidak ragu lagi menjalani suntik vaksin dan tidak mudah termakan hoaks.

Karena PWNU Jatim pada tanggal 10 Maret 2021 lalu telah mengeluarkan hasil Bahtsul Matsail yang menyatakan bahwa Vaksin AstraZeneca, Sinovac dan vaksin lain-lain itu halal. 

"Halal, mubah dan sah dipakai. Oleh karenanya masyarakat nggak usah ragu," tegasnya.

Budi-Gunadi-Sadikin.jpgMenkes RI Budi Gunadi Sadikin (tengah) saat press conference usai menyaksikan vaksinasi kiai dan tokoh NU Jatim, Selasa (23/3/2021). (FOTO: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

Kiai NU Jatim dalam menyatakan halal tidak sendirian. Kiai Marzuki menyebut jika Darul Ifta Mesir, Uni Emirat Arab dan Kuwait juga menyatakan kehalalan vaksin setelah melewati Istihalah. Maka, Nahdliyin tidak perlu ragu menggunakan vaksin AstraZeneca. 

"Sekali lagi mereka ulama besar nggak sembarangan kita Indonesia tidak sendirian. Semoga sekali lagi vaksinasi segera massif dan dalam waktu yang nggak lama, syukur-syukur Ramadhan kita sudah bisa ramai-ramai tarawih. Ramai-ramai tadarus," harapnya. 

Sementara itu, Menkes Budi Gunadi Sadikin menyebut urgensi vaksin. Saat ini tercatata 2,6 juta orang meninggal dunia akibat Covid-19.

"Dan vaksinasi ini tujuannya ingin mencapai kekebalan komunal di mana 70 persen dari 7,8 miliar manusia di dunia atau sekitar 5,5 miliar harus divaksinasi," katanya. 

Dunia tengah berebut vaksin. Karena masing-masing jiwa membutuhkan dua dosis Artinya 11 miliar dosis vaksin harus disediakan. Indonesia memperoleh jatah 181,5 juta vaksin atau sekitar 360 juta lebih dosis. 

"Nah sekarang kita sudah dapat, dapatnya gak bisa milih-milih. Karena itu rebutan seluruh dunia. Padahal kapasitas produksinya mungkin baru 3 sampai 4 miliar setahun," ungkap Budi Gunadi Sadikin. 

Indonesia mendapat jatah empat merek vaksin yaitu Sinovac, AstraZeneca, Novavac dan Pfizer. Menkes berharap dalam waktu 12 bulan 181,5 juta rakyat indonesia sudah menerima vaksin. 

Apalagi, ucapnya, seluruh dunia sudah menyampaikan bahwa vaksin ini sangat bermanfaat untuk melindungi manusia. Arab, Oman, UEA dan negara-negara Islam telah menyatakan vaksin aman dan halal. Oleh sebab itu pemerintah Indonesia perlu memastikan rakyat terlindungi dengan semua vaksin yang ada. 

"Apalagi vaksin AstraZeneca ini target kita lebih dari 100 juta kita peroleh. Mudah-mudahan dengan kiai dari NU berkenan divaksin ini bisa membangkitkan semua masyarakat bahwa vaksin ini aman dan halal dipakai," tuntas Menkes RI Budi Gunadi. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES