Peristiwa Daerah

Panen Setiap Hari, Ini Jumlah Produksi Padi di Probolinggo

Selasa, 19 Desember 2017 - 18:03 | 74.46k
Lahan pertanian di Kraksaan, Kabupaten Probolinggo (FOTO: Istimewa)
Lahan pertanian di Kraksaan, Kabupaten Probolinggo (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Probolinggo, Jatim, Hasyim Ashari menyatakan, panen padi dilakukan setiap hari di daerahnya bila sedang musim. Musim panen itu terhitung mulai bulan ini hingga tiga bulan ke depan.

Pernyataan itu disampaikan Hasyim dalam Gerakan Panen Padi Bersama Petani, di areal lahan pertanian Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kraksaan, kabupaten setempat, Senin (18/12/2017).

Panen bersama dilakukan bersama Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Jatim, untuk mendukung swasembada pangan.

Jumlah lahan yang dipanen bersama seluas 90 hektar dari total 104 hektar lahan pertanian di kelurahan tersebut.

Setiap hari di Kabupaten Probolinggo selalu ada panen untuk menjaga ketersediaan pangan pada musim panen untuk tiga bulan ke depan, katanya.

Dari catatannya, hingga akhir November, produksi padi mencapai 313.108 ton. Sementara target produksi padi tahun 2017 di Kabupaten Probolinggo 334.454 ton, atau selisih 21.595 ton. 

"Itu terjadi karena luas tanam belum terpenuhi seluas 68.105 hektare. Kami hanya memenuhi  46.510 hektar. Ada selisih 21.555 hektare yang akan dicapai di bulan Desember 2017,'' jelas Hasyim.

Hasyim menambahkan pada November lalu, areal tanam padi dikurangi karena serangan hama wereng. Sebab jika lahan tanam yang terkena wereng ditanam, bisa terkena hama lagi. 

Areal tanam yang tidak terpenuhi karena ada himbauan kepada petani untuk tidak menanam padi di bulan Oktober hingga November, terangnya.

Lebih lanjut ia menambahkan, tahun 2016 lalu pihaknya over luas lahan sekitar 800 hektare. Tentunya hal tersebut bisa menjadi bahan evalussi agar Kabupaten Probolinggo tidak dikejar-kejar terkait Luas Tambah Tanam (LTT).

Kepala Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) Malang, Joko Susilo Utomo, yang hadir dalam acara tersebut takjub dengan panen setiap hari di Kabupaten Probolinggo.

Sudah tidak ada klaim kepada Kementerian Pertanian (Kementan) RI. Dengan panen padi setiap hari, maka kebutuhan pangan bisa terpenuhi, ujarnya.

Hal senada disampaikan oleh Kepala BPTP Balitbangtan Jawa Timur Chendy Tafakrisnanto. Menurutnya, tahun 2018 adalah tahun benih nasional. BPTP harus menyediakan benih di Jawa Timur dan akan mengurangi benih yang diproduksi petani. 

Kita sudah membina kelonpok tani melalui kegiatan mandiri benih. Karena jika benihnya bagus maka hasil yang ditanam juga akan bagus, katanya.

Menurut Chendy, semua benih yang ditanam petani adalah benih unggul. Karena benih adalah penyumbang 40 persen produksi. Contoh inpari dan ceherang, kita cari induknya. Kendala petani susah pada benih. Kami beri stimulan benih secara ketat dan kemudian kami lakukan pendampingan. Gratis dari kami. Nanti akan dipetakan calon lokasi dan calon petani harus jelas. Tidak boleh overlap, terangnya.

Chendy menambahkan pemanfaatan teknologi pertanian diharapkan bisa mensejahterakan petani. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES