TIMESINDONESIA, JAKARTA – Banyak yang berpikir jika kolesterol tinggi hanya akan dialami oleh orang dewasa atau tua. Padahal, menurut pakar kesehatan, anak-anak juga berisiko terkena masalah kolesterol tinggi, apalagi jika mereka mengalami masalah berat badan berlebihan atau obesitas.
Dilansir dari Dokter Sehat, pakar kesehatan anak bernama dr. Klara Yuliarti, Sp.A menyebutkan bahwa anak dengan berat badan berlebihan cenderung memiliki kadar kolesterol jahat dan trigliserida tinggi namun memiliki kadar kolesterol baik yang rendah. Karena alasan inilah anak-anak yang terlihat kegemukan di usia 5 hingga 7 tahun sebaiknya juga diperiksa kadar kolesterolnya.
Tak hanya masalah kolesterol, anak-anak yang mengalami masalah berat badan juga cukup berisiko terkena masalah tekanan darah tinggi. Hal ini tentu akan meningkatkan resiko terkena penyakit jantung koroner saat anak ini tumbuh dewasa dan berusia di atas 30 tahunan. Tak hanya itu, mereka juga akan meningkatkan risiko terkena diabetes melitus, sleep apnea, gangguan persendian, serta batu empedu.
Dr. Klara menyebutkan bahwa 90 persen kasus anak yang mengalami obesitas disebabkan oleh faktor lingkungan. Tak hanya konsumsi makanan dan camilan yang tinggi kalori, hal ini juga disebabkan oleh anak yang kurang gerak atau memiliki riwayat obesitas dari keluarganya.
Yang menjadi masalah adalah, masih banyak orang tua di Indonesia yang masih menganut anggapan bahwa anak yang gemuk itu sehat. Padahal, gemuk sama sekali tidak bisa dianggap sebagai kondisi yang sehat.
Karena alasan inilah ada baiknya setiap orang tua memang sudah menanamkan pola makan yang sehat bagi buah hatinya sejak dini agar mereka tidak mengalami masalah berat badan. Tak hanya itu, orang tua juga sebaiknya berhati-hati dalam membelikan camilan agar mereka tidak mengkonsumsi kalori dengan berlebihan dalam sehari. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Deasy Mayasari |
| Publisher | : Rizal Dani |
