Sering Gunakan Alat Makan Plastik, Ini Bahayanya

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Anda pasti sering menggunakan benda-benda plastik dalam kehidupan sehari-hari, entah itu alat makan atau gelas minum. Benda-benda tersebut biasanya terbuat dari benzene. Banyak studi yang menyebutkan bahwa penggunaan bahan kimia ini dalam alat makan plastik bisa meningkatkan risiko penyakit leukimia. Benarkah demikian? 

Dalam sebuah penelitian, disebutkan bahwa anak-anak yang tinggal di lingkungan bengkel dan pompa bensin yang banyak memiliki benzene ternyata lebih berisiko terkena leukimia. Benzene ternyata mampu mengubah kromosom pada sel sumsum tulang, tempat dimana sel-sel darah baru dibuat dan akhirnya menyebabkan leukimia.

Benzene bisa masuk ke dalam tubuh melalui mulut, udara, atau bahkan kontak dengan kulit secara langsung. Paparan benzene yang melalui mulut ternyata bisa disebabkan oleh peralatan makan berbahan plastik yang memiliki kandungan benzene.

Paparan benzene melalui udara kerap kali terjadi karena kebiasaan menghisap rokok atau menghirup aroma bensin. Selain itu, mereka yang berada dalam industri kilang minyak, pabrik kimia, pabrik pembuatan sepatu, dan industri lain yang memakai bahan bensin juga akan beresiko lebih sering menghirup benzene.

Untuk paparan benzene melalui kontak kulit secara langsung, hal ini kerap terjadi pada mereka yang kerap menyentuh bensin, perlengkapan melukis atau cat, dan deterjen.

Melihat adanya fakta ini, ada baiknya memang kita menurunkan frekuensi penggunaan peralatan makan dari bahan plastik, tidak lagi memanaskan makanan dengan peralatan makan plastik di microwave, dan tidak menyajikan makanan atau minuman panas pada peralatan makan plastik agar tidak mudah terkena leukimia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement