Peristiwa Daerah

Agar Tidak Bingung Cari "Katabelece", Ini Resep dari Kapolres Malang

Selasa, 21 November 2017 - 16:53 | 38.75k
Bupati Malang,  H Rendra Kresna,  Ketua DPRD Kabupaten Malang,  Hari Sasongko saat dilakukan penandatanganan pembinaan dan pelatihan rekrutment polisi cerdas. (FOTO: Widodo Irianto/TIMES indonesia)
Bupati Malang, H Rendra Kresna, Ketua DPRD Kabupaten Malang, Hari Sasongko saat dilakukan penandatanganan pembinaan dan pelatihan rekrutment polisi cerdas. (FOTO: Widodo Irianto/TIMES indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Bupati Malang, H Rendra Kresna dan Ketua DPRD Kabupaten Malang, Hari Sasongko sama-sama mengapresiasi langkah Kapolres Malang dalam rangka Harkamtibmas yang melakukan penandatanganan kesepakatan bersama antara Polri dan Pemda Kabupaten Malang untuk melakukan pembinaan-pelatihan putra-putri unggul guna mewujudkan rekrutmen polisi cerdas. 

Hal itu mereka kemukakan di forum Silaturahmi Kapolres Malang bersama Forkopimda dan Apel Tiga Pilar di Aula Pabrik Gula Kebonagung, Selasa(21/11/2017) siang. 

Rekrutmen awal ini, seperti diungkapkan Kapolres Malang,Yade Setiawan Ujung, SH, SIK, MSi AKBP, adalah untuk secara terbuka cara-cara bagaimana mendaftar menjadi seorang anggota polisi.

"Yang jelas KKN (korupsi, Kolusi dan Nepotisme) harus mulai ditinggalkan. Dari awal agar mereka sudah mempersiapkan tentang kesehatan. Sehingga tidak ada upaya dari masyarakat untuk cari katabelece siapa dan sebagainya," tegas Kapolres. 

Rendra-Kresnag9DR5.jpg

Rendra mengatakan, memang rekrutment anggota Polri ini sebuah langkah yang luar biasa yang harus bisa disosialisasikan sampai ke desa-desa.

"Sebab sampai sekarang masyarakat desa masih banyak yang tidak mengerti bagaimana caranya menjadi seorang bintara sampai perwira polri," katanya. 

Rendra juga mengaku bahwa hingga kini untuk menjadi anggota Polri masih terbatas. Karena memang anggaran untuk mereka juga masih belum mencukupi.

"Kabupaten Malang saja masih kekurangan 5000 kalau menuruti perbandingan rasio dengan jumlah penduduk Kabupaten Malang. Hingga kini, rasio seorang PNS melayani 460 orang lebih. APBD kami memang masih belum bisa memenuhi kebutuhan itu," ujar Rendra.

Hari-SasongkoIGNV.jpg

Sementara itu, Hari Sasongko menilai dengan pembinaan dan pelatihan putra-putri unggul guna mewujudkan rekrutmen polisi cerdas, sebagai langkah yang sangat baik. 

"Dan yang penting rekrutment nanti jangan hanya mencari fisik yang ideal,  tetapi intelegensianya juga penting," kata Hari Sasongko yang mengaku pernah mendaftar ke Akpol tapi gagal karena syarat jasmaninya tidak memenuhi itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES