Indonesia Positif Ketahanan Pangan

Kabupaten Manggarai Sambut Positif Pengiriman Mahasiswa STPP Malang

Senin, 23 Oktober 2017 - 21:15 | 73.07k
Mahasiswa STPP Malang melakukan pendampingan di Kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur (FOTO: Humas STPP Malang for Times Indonesia)
Mahasiswa STPP Malang melakukan pendampingan di Kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur (FOTO: Humas STPP Malang for Times Indonesia)
FOKUS

Ketahanan Pangan

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kabupaten Manggarai mengapresiasi dan sambut positif pengiriman mahasiswa ke daerahnya dalam rangka pengembangan tanaman kedelai untuk mewujudkan sistem tumpang sari antara tanaman jagung dan kedelai.

STPP Malang sebagai UPT Kementerian Pertanian, diberikan amanah untuk membantu dalam mewujudkan swasembada kedelai melalui Pengawalan atau Pendampingan APBN-P 2017.

Salah satu daerah yang mendapat pendampingan penuh dari STPP Malang adalah Kabupaten Manggarai. Diketahui, Kabupaten Manggarai adalah salah satu daerah sentra penghasil pangan terbesar di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sementara, pengembangan pangan di Kabupaten Manggarai, hingga saat ini masih mengandalkan komoditas padi. Padahal, masih ada peluang untuk mengembangkan komoditas lain salah satunya kedelai.

manggarai3foTe.jpg

Melalui program upaya khusus, diharapkan Indonesia mampu swadaya kedelai sehingga mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri. Bahkan, seharusnya mampu ekspor.

Melihat kondisi tersebut, STPP Malang menugaskan empat mahasiswa yang semuanya merupakan putra-putri asli daerah Kabupaten Manggarai. Empat mahasiswa itu untuk terlibat dalam memenuhi tercapainya target Kabupaten Manggarai dalam menuju swasembada Kedelai.

Menurut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai, Yoseph Mantara, bahwa dalam kegiatan APBNP 2017 ini, pihaknya memiliki taget pengembangan tanaman kedelai mencapai 3.000 heaktare.

managgarai1kH4pU.jpg

Untuk mewujudkan hal tersebut, harus dilakukan dengan sistem tumpang sari antara tanaman jagung dan kedelai. “Peningkatan produksi kedelai dilakukan untuk memenuhi kebutuhan kedelai yang meningkat dari tahun ke tahun,” katanya.

Apalagi kata dia, penggunaan kedelai yang semakin variasi (selain tempe seperti susu kedelai) membuat kebutuhan kedelai semakin meningkat.

Selanjutnya, kata Yoseph, untuk potensi pengembangan kedelai di Kabupaten Manggarai, sangat besar, selain kondisi alam yang cocok juga pemasaran kedelai sangat mudah.

Dia berharap, kedepannya, mampu menghasilkan kedelai untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, khususnya di Kabupaten Manggarai. Bahkan kebutuhan seluruh pulau Flores.

“Terutama peluang ke Labuan Bajo yang mengarah menjadi destinasi wisata dunia,” akunya.

BACA JUGA: Ketua STPP Malang Lepas Mahasiswa Pendamping APBN-P 2017 di NTB

Pengembanngan Labuan Bajo tambah dia, menjadi destinasi wisata dunia memerlukan kebutuhan kedelai bahkan hortikultura yang besar. “Hal ini menjadi peluang bagi petani untuk mengembangkan usaha agar bisa mandiri dan mampu dipenuhi oleh kita sendiri,” bebernya.

BACA JUGA: Wujudkan Swasembada Daging, Ini yang Dilakukan Mahasiswa STPP Malang di Lombok Utara

Dari itu, Yoseph sangat menyambut baik adanya mahasiswa dari STPP Malang dalam pengawalan dan pendampingan APBNP tahun 2017. “Saya berharap agar mahasiswa langsung berbaur di lapangan dan belajar langsung di lapangan,” harapnya.

Ilmu yang didapat di kelas kata dia, harus ditambah dengan pengalaman nyata. Supaya, terbentuk karakter mahasiswa yang kuat sebagai calon generasi muda pertanian. “Mahasiswa diharapkan mampu menjadi generasi muda dalam pembangunan Kabupaten Manggarai masa akan dating,” ujarnya.

Selanjutnya, Menurut Wakil Ketua I STPP Malang, Abdul Farid, pihaknya menyambut baik keinginan Pemerintah Kabupaten Manggarai dalam mencapai swasembada kedelai.

“Semoga mahasiswa STPP Malang mampu berkontribusi dalam melakukan pengawalan dan pendampingan pada petani, agar target luasan lahan sebanyak 3.000 heaktare dapat terealisasi,” katanya.

Farid juga berpesan agar mahasiswa banyak belajar di lapangan sebagai bahan untuk diskusi di kelas apabila sudah kembali ke STPP Malang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Ahmad Sukmana
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES