Indonesia Positif Ketahanan Informasi Pariwisata

Memburu Sunrise Kelimutu, Sensasi Serunya Wisata Tanah Flores

Minggu, 24 September 2017 - 15:00 | 59.95k
Suasana wisata Danau Kelimutu, Pulau Flores. (Foto: AJP/TIMES Indonesia)
Suasana wisata Danau Kelimutu, Pulau Flores. (Foto: AJP/TIMES Indonesia)
FOKUS

Ketahanan Informasi Pariwisata

TIMESINDONESIA, FLORES – Pernahkah anda mendengar nama Pulau Flores?? Jika anda rajin mengerjakan tugas menggambar peta semasa sekolah dasar pasti anda pernah mendengarnya. Nama "Flores" berasal dari bahasa Portugis yang artinya "Bunga". 

Pulau Flores merupakan salah satu pulau besar di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pulau flores menyimpan keindahan alam yang cukup banyak, hampir di setiap wilayahnya memiliki destinasi wisata alam yang menarik untuk dikunjungi. Tidak terkecuali di wilayah Kabupaten Ende, dimana ada Danau Kelimutu yang menjadi salah satu destinasi wisata alam andalan Pulau Flores. 

Wisata danau kelimutu bisa dibilang salah satu wisata yang diprioritaskan untuk dikunjungi ketika berada di Flores, karena selain wisata alamnya yang indah, harga tiket masukknya pun tergolong bersahabat dengan kantong, hanya Rp 7.500, per orang.

Sunrise-Kelimutu-2wiZ0M.jpg

Waktu tempuh antara pusat kota Ende ke Danau Kelimutu kurang lebih sekitar 3 jam melalui jalur darat, jalan berkelok disertai pemandangan bukit-bukit dengan deretan pepohonan yang hijau membuat perjalanan menjadi tidak membosankan. 

Tapi jika ingin menikmati keindahan sunrise di Danau Kelimutu maka lebih baik perjalanan dilakukan di malam hari. Karena bisa dibilang kurang sempurna jika berkujung ke Danau Kelimutu tanpa melihat sunrisenya. Bahkan semua wisatawan domestik ataupun wisatawan asing, saling berlomba untuk memburu sunrise di Danau Kelimutu.

Maka dari itu, ketika TIMES Indonesia Jelajah flores, sengaja tidak langsung menuju ke danau kelimutu karena pada saat sampai di daerah kelimutu hari pas di siang bolong yg cukup terik, kami pun memutuskan untuk melanjutkan perjalanan darat sampai ke Maumere sembari telusur eksotisnya pulau Flores untuk, sekaligus beristirahat serta melanjutkan perjalanan di keesokan harinya. 

Tepat pukul 01.00 WITA kami memulai perjalanan lagi dari Maumere (Ibu Kota Sikka) menuju ke Danau Kelimutu, meyusuri jalanan Flores di dini hari tentu harus disertai kewaspadaan tinggi mengingat medan yg berkelok dan banyak kelokan curam mnyertainya. 

Kurang lebih pukul 04.00 WITA kami telah sampai Pintu Gerbang Taman Nasional Kelimutu, yang tentunya masih di tutup dan baru akan di buka pukul 04.30 WITA, sembari menunggu gerbang di buka kami istirahat sejenak sebelum memulai "pendakian" ke puncak, dan bersamaan itu terlihat di depan portal sudah banyak antrian kendaraan baik wisawan domestik maupun asing.

Memburu sunrise di Danau Kelimutu memang butuh perjuangan dan pengorbanan, eeeiittsss tapi jangan lemes dulu dengar kata perjuangan dan pengorbanan, karena seperti kata Kabayan "Jika Ada Jalan Mendaki Pasti Ada Jalan Menurun", kaitannya adalah jika ada perjuangan dan pengorbanan maka akan ada hasil yang setimpal.

Itu pun yang kami rasakan ketika mendaki ke puncak danau kelimutu. Jika ingin melihat keindahan sunrise ya harus berjuang untuk naik ke puncak dulu. Sebenarnya untuk ukuran orang yang terbiasa mendaki gunung, puncak Kelimutu tergolong tidak terlalu tinggi (1.639 Mdpl). 

Tapi kalau untuk ukuran pemula seperti kami, cukuplah untuk menguras tenaga. Setelah setapak demi setapak anak tangga kita lalui dengan ditemani udara dingin serta angin yang berhembus cukup kencabg sampailah kami di puncak danau Kelimutu.

Sambil menunggu terbitnya matahari, duduklah kami di puncak untuk melemaskan otot-otot kaki sembari mengatur kembali nafas kami yang terengah-engah. Wajar saja nafas kami terengah-engah karena jalan yang kami laluli menanjak dan berada pada ketinggian 5.377 kaki. Meskipun kondisi kami sedang fit tapi tetap saja nafas kami terengah-engah dalam dunia medis, napas yang terengah-engah disebut sebagai dyspnea. 

Jadi jangan panik jika hal itu terjadi. Sampai pada akhirnya yang kami nanti nanti pun perlahan mulai menyeruak dan menyapa betang puncak Kelimutu. Sungguh luar biasa keindahan sunrise di puncak danau kelimutu, dengan sekejap rasa lelah dan penat kita hilang ketika melihat keindahannya. Hormon serotonin seketika meningkat, menumbuhkan decak kagum luar biasa, dan dengan sekejap mengalahkan rasa lelah yang sedang kami rasakan.

Terangnya sinar matahari pun segera menyinari Danau Kelimutu yang semula tertutup oleh gelapnya malam. Warna birunya danau semakin nampak dan semakin membuat kami bersemangat untuk terus mengabadikan momen indah ini melalui kamera kami.

Setelah puas menikmati keindahan alam di Danau Kelimutu kami pun beranjak untuk menuruni puncak, sambil berjalan kami juga menyempatkan untuk melihat dua danau lainnya yang juga sama-sama indahnya, dan sensasinya dari ketiga danau itu adalah perbedaan warna permuakaan airnya.

Perjalanan turun pun kami lanjutkan sambil mendengarkan suara burung-burung berkicau diatas pepohonan yang rindang. Sembari melepas canda tawa perjalanan terasa singkat dan tak terasa akhirnya kami pun sampai pada pos awal pendakian. Hari itu kami merasa puas, dan bersyukur sekali, karena danau Kelimutu yang dulunya hanya kami lihat di gambar uang Rp 5.000 (cetakan tahun 1992-2001) hari ini bisa kami lihat langsung, selain itu misi kami untuk memburu sunrise di kelimutu juga sudah terpenuhi. 

Pulau Flores memang sangat indah dan sangat relevan jika arti kata Flores adalah Bunga. Karena bunga sangat identik dengan keindahanya. Itulah sedikit pengalaman Times Indonesia ketika memburu sunrise kelimutu sekaligus merasakan sensasi serunya wisata di tanah Flores. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES