Indonesia Positif Ketahanan Informasi Budaya

Pesan PAC GP Ansor Dasuk Sambut Bulan Muharram

Jumat, 22 September 2017 - 09:54 | 40.92k
Yayasan Pendidikan Agama Islam Al Hikmah menggelar pawai obor untuk menyambut tahun Baru Islam 1439 H, Kamis (21/9/2017). (Foto: AJP TIMES Indonesia)
Yayasan Pendidikan Agama Islam Al Hikmah menggelar pawai obor untuk menyambut tahun Baru Islam 1439 H, Kamis (21/9/2017). (Foto: AJP TIMES Indonesia)
FOKUS

Ketahanan Informasi Budaya

TIMESINDONESIA, SUMENEP – PAC GP Ansor Dasduk bersama Yayasan Pendidikan Agama Islam Al Hikmah menggelar pawai obor untuk menyambut tahun Baru Islam 1439 H, Kamis (21/9/2017).

Tak hanya pawai, kegiatan dilanjutkan dengan istighasah bersama mendoakan keselamatan dan persatuan bangsa. Istighasah dipimpin langsung oleh KH. Rafi'uddin, ketua Yayasan, didampingi oleh KH Hafas Syakur selaku pengasuh ponpes Bujuk Korse serta seluruh guru ngaji se - Desa Jelbudan. 

Ketua panitia Buzairi, A. Ma Kasatkoryon Banser PAC GP Ansor Dasuk menyampaikan, Muharram merupakan salah satu bulan yang dihormati selain Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Rajab Mudhar. 

"Ada banyak kemuliaan yang diberikan Allah SWT di bulan yang diharamkan untuk perang ini, yang jelas, sejarah mencatat bahwa Tahun baru Islam dimulai saat Nabi Muhammad SAW hijrah dari Kota Mekkah Almukarromah ke Kota Madinatul Munawaroh, Arab Saudi," paparnya. 

Kondisi dan situasi Kota Mekkah, lanjutnya pada saat itu sudah tidak aman dan nyaman lagi untuk syiar Islam. Maka Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW beserta sahabat untuk hijarah ke Madinah dari Kota Mekkah.

Buzairi menjelaskan memaknai Tahun Baru Islam, sebenarnya banyak pesan dan hikmah yang dapat dijadikan pelajaran. Pergantian tahun hendaknya dapat membuahkan perubahan dalam perilaku seorang muslim. 

Dengan demikian, menurutnya pergantian tahun harusnya membawa makna perubahan, yakni mampu menghijrahkan diri pribadi untuk hidup yang lebih baik serta diridhoi Allah SWT.

Pertama, dengan pergantian Tahun Baru Islam, maka seseorang dapat meninggalkan kebiasaan/perilaku buruk. Jika pada tahun sebelumnya, kadar ibadah dan amaliyah belum baik, maka pada tahun baru ini hendaknya harus lebih baik. "Andai salat lima lima waktu, puasa dan ibadah lainnya, saat kemarin belum sempurna, maka pada tahun ini disempurnakan," terangnya. 

Yang kedua, ia menjelaskan ibadah secara istiqomah. Yang dimaksud adalah beribadah jangan setengah-setengah. Harus secara total dan konsekuen atau berkesinambungan. Ketiga, ikhlas. Tahun Baru Islam ini harus berdampak positif dalam kehidupan seorang muslim. 

Keempat hijrah dari yang buruk ke yang lebih baik. Hijrah dimaksud bukan harus pindah berbondong-bondong ke suatu tempat atau kota lain. Dan yang kelima hiasi Bulan Muharam ini dengan ibadah puasa sunnah. Pahalanya menghapus dosa setahun, yaitu puasa 10 Muharam sebagaimana anjuran Rasulullah SAW. 

Dengan itu, Tahun Baru ini janganlah disambut dengan sukaria, pesta pora, pesta kembang api, tiup terompet, tapi sambutlah dengan cara lebih mendekatkan diri kepada Sang Khaliq. 

"Hiduplah bersyukur karena kita telah diberi rezeki, kesempatan untuk hidup pada tahun ini oleh Yang Maha Kuasa. Manfaatkan kesempatan itu untuk mendekatkan diri, perbanyak ibadah, hidup bermanfaat untuk orang banyak," paparnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES