Mahasiswa Jepang Kagumi Batik Malangan
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Batik adalah kekayaan dunia warisan leluhur Nusantara ini. Eksistensinya saat ini diakui oleh dunia internasional. Baik dari kelangan bawah maupun atas. Ungkap Prof. H. Junaidi Mistar, Ph.D, wakil rektor 1 Unisma disela-sela membuka acara Joint Summer Program di Unisma, Senin (21/8/2017).
Kegiatan yang dilangsungkan selama 1 minggu ini mahasiswa diajak untuk belajar membatik beserta filosofinya. Dr. Hj. Mutmainnah, M.Pd, mengatakan setiap daerah di Indonesia punya corak khas. "Batik itu warisan Nusantara. Setiap daerah di Nusantara ini mempunyai corak dan ragam sendiri," terangnya.
Ina panggilan akrab Mutmainnah, juga menyampaikan bahwa mentrasfer filosofi batik pada mahasiswa Jepang tidaklah mudah karena mereka harus mengetahui dan mempelajari sejarah para leluhur. Termasuk bagaimana Pembatik Malangan memadukan gambar dan pewarnaan pada kain putih yang harus mereka lukis mnjadi satu makna yaitu kain batik Malangan.
Selama proses belajar, mahasiswa Jepang didampingi oleh mahasiswa dari prodi Pendidikan Bahasa Inggris Unisma.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : AJP-5 Editor Team |
Publisher | : Sholihin Nur |