Indonesia Positif Ketahanan Informasi Ekonomi

Gandeng Perguruan Tinggi untuk Jaga Madu Lumbang

Kamis, 27 Juli 2017 - 22:37 | 45.05k
Camat Lumbang, Bambang Hari Wahyudi melihat produksi madu (foto; TIM AJP TIMES Indonesia)
Camat Lumbang, Bambang Hari Wahyudi melihat produksi madu (foto; TIM AJP TIMES Indonesia)
FOKUS

Ketahanan Informasi Ekonomi

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pemerintah Kabupaten Probolinggo, Jatim, membangun kemitraan dengan Universitas Surabaya dan Universitas Muhammadiyah Malang dalam Program Kemitraan Wilayah (PKW) Pengembangan Sentra Lebah Madu. Kemitraan dibangun untuk menjaga dan meningkatkan produksi madu di Kecamatan Lumbang, yang menjadi sentra madu di Kabupaten Probolinggo.

Lewat program ini, peternak lebah mendapat Pelatihan Teknologi Peningkatan Kualitas Madu. Juga akan ada penanaman tanaman sebagai pakan lebah. Mulai randu dan kelengkeng, hingga bunga matahari yang rencananya akan ditanam dipinggir pinggir jalan.

Juga manakala ada lahan yang siap ditanam di hamparan. Langkah itu melengkapi langkah yang diambil Juni lalu, dengan mengumpulkan para peternak lebah se-Kecamatan Lumbang. Dihadiri perwakilan peternak lebah sekitar 30 orang.

Pertemuan tersebut salah satunya untuk mencari solusi mengatasi permasalahan yang ada. Hingga akhirnya sepakat untuk bergabung menjadi anggota Koperasi Hidup Makmur Sejahtera dalam menjalankan usahanya.

Harapannnya ada keseragaman kualitas, harga, kemasan yang higenis dan menarik, label yang menarik, brand dan branding dengan pola manajemen yang berbeda dengan yang selama ini sudah dilakukan. Camat Lumbang, Bambang Hari Wahyudi mengatakan, daerahnya merupakan sentra penghasil madu di Kabupaten Probolinggo.

Bahkan potensi madu ini merupakan aset nasional karena madu yang dihasilkan peternak lebah, puluhan hingga ratusan ton. Dari produksi tersebut, madu Lumbang banyak yang dijual ke berbagai daerah. Mulai Bali, Surabaya, Semarang, Bogor, Jakarta hingga Kalimantan dan sejumlah daerag lainnya di Indonesia.

Dari data yang ada, sejak tahun 2015 hingga awal 2017, peternak lebah madu di Lumbang mengalami masa paceklik, karena musim hujan yang berkepanjangan. Musim hujan yang berkepanjangan tersebut mengakibatkan bunga randu dan sejumlah bungan lainnya tidak bisa diambil madunya.

Tak sedikit peternak madu gulung tikar. Dari 240 peternak yang terdata, saat ini hanya sekitar 107 orang. Beberapa peternak lebah yang bertahan mengalami penurunan produksi karena banyak lebah yang mati karena kekurangan pakan.

“Kegiatan awal adalah koordinasi pelaksanaan Program Kemitraan Wilayah (PKW), pelatihan pemasaran dan pengenalan teknologi peningkatan kualitas madu,” katanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-7 Editor Team
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES