Indonesia Positif

Mendongkrak Kesadaran Konservasi di Era Digital

Rabu, 05 Juli 2017 - 18:06 | 75.08k
Sanusi, Pranata Humas Kebun Raya Purwodadi – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). (Grafis: TIMES Indonesia)
Sanusi, Pranata Humas Kebun Raya Purwodadi – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). (Grafis: TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Saat ini pemanfaatan teknologi digital kian masif dan berkembang. Perkembangan itu ditandai dengan banyaknya aplikasi berbasis internet. Game online menjadi marak. Tidak sedikit anak-anak  kita menghabiskan waktu liburannya di depan layar smartphone.

Padahal beberapa dekade lalu anak sebaya mereka lebih memilih liburannya ini untuk menghirup udara segar bersama keluarga, kerabat atau tetangga di tempat wisata nan hijau alami atau di tepi pantai dengan nyiur melambai.

Teknologi digital memang bukanlah sesuatu yang tidak bisa ditolak keberadaannya. Sifat individualis ataupun kemunculan istilah generasi Z dan sejenisnya yang muncul akibat digitalisasi sampai merambah kepada dunia sosial. Hal seperti itu tidak perlu membuat kita menjadi paranoid. Salah satunya opini yang bisa penulis sampaikan disini adalah menawarkan berbagai kombinasi antara teknologi digital dengan pendidikan serta keterlibatan orang tua di dalamnya.

Kendilsf61yU.jpg

Sisa masa liburan ini mungkin bisa mengajak anak-anak kita ke tempat wisata lingkungan dengan tetap menenteng smartphone. Karena di beberapa lokasi berbasis ekowisata sudah ada beberapa yang menyediakan permainan mengasyikkan berbasis internet. Seperti misalnya di Kebun Raya Purwodadi LIPI.

Kebun Raya Purwodadi yang tugas utamanya sebagai balai konservasi tumbuhan di bawah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ini baru-baru ini mengembangkan pelayanan pendidikan lingkungan salah satunya dengan meluncurkan game dengan nama Kendil's Adventure.

Menurut Kepala Seksi Pelayanan Jasa dan Informasi Kebun Raya Purwodadi LIPI, Dr Titut Yulistyarini, peluncuran game berbasis pengenalan keanekaragaman hayati tumbuhan ini sejalan dengan Global Strategy for Plant Conservation (GSPC) yang tercantum dalam dokumen Indonesian Biodiversity Strategy and Action Plan (IBSAP) 2015 – 2020.

Game ini dapat menjadi pilihan keluarga untuk bersama-sama bermain game sambil menebak tumbuhan. Kebun raya tidak melulu harus dipersepsikan sebagai tempat wisata tetapi juga harus dapat menampilkan wajah aslinya sebagai lembaga konservasi tumbuhan di luar habitatnya. Inovasi-inovasi sebagaimana ditemukan di Kebun Raya Purwodadi ini dapat dikembangkan di berbagai ekowisata lain. Jangan sampai kehadiran teknologi yang dipenuhi game-game online menyita waktu liburan anak-anak kita. Akibatnya, kesempatan terbaik untuk bersama dengan keluarga dapat tersita oleh adanya teknologi.

Dari sisi konten banyak hal yang bisa dimasukkan kedalam game. konten-konten kekayaan sumber daya alam seharusnya dimasukkan ke dalam game online. Para pembuat  game online dapat memproduksi berbagai inovasi  yang berbasis tempat-tempat wisata atau tempat bersejarah di negeri ini. Sambil liburan di daerah sekitar kita bisa saja dinikmati tanpa harus kehilangan hobi yang lain dan dengan tidak dengan kehilangan kebersamaan bersama keluarga.

Para pembuat game online  di tanah air dan developer game smartphone tidak seharusnya bangga  dengan hanya banyaknya pengunduh dan penginstall belaka. Tanggung jawab sosial seharusnya menjadi tolok ukur.  Di samping itu, Kecintaan terhadap negara dan kepedulian terhadap lingkungan seharusnya juga menjadi perhatian. 

Game-game action misalnya, dapat juga menampilkan berbagai petualangan pasukan perjuangan bangsa ini dalam menghadapi penjajah. Tokoh-tokoh yang ditampilkan bisa saja menampilkan para pahlawan negeri ini.  Kemenangan dalam game bisa saja diukur dengan berapa hektar hutan yang bisa dipertahankan atau direbut kembali dan berapa jumlah keanekaragaman hayati Indonesia yang bisa diselamatkan.

Sedangkan dalam game balap, dapat  saja disajikan balapan pilihan berbagai arena di tanah air dengan menampilkan banyak jenis-jenis pohon.  Dengan menampilkan pilihan mobil nasional.  Sedangkan untuk mengukur kemenangannya tidak saja diukur dengan kecepatan akan tetapi juga dapat saja menabrak  pepohonan menjadi nilai kurang. 

Nilai kurangnya pun bisa bervariasi tergantung kategori kelangkaan dari jenis pohonnya. Untuk yang terkategori "Extinct" (Punah) misalnya harus lebih tinggi nilai kurangnya ketimbang  yang "Extinct in the Wild", demikian juga untuk  yang  terkategori "Kritis", "Terancam"  dan seterusnya.

Demikian juga untuk jenis game "Hidden Object" dapat  juga digunakan dengan mencari tanaman dari jenis atau suku tertentu. Sebagaimana Kendil's adventure ala Kebun Raya Purwodadi LIPI yang penulis sampaikan diatas. Kendil’s Adventure itu merupakan inovasi baru sistem pemanduan mandiri berbasis web.

Yang lebih menarik di sini, gamer tidak akan terus menatap layar smartphone tetapi juga akan diajak berpetualang mengarungi hijaunya kebun raya. Gamer juga akan mendapatkan sebagian informasi tanaman koleksi pada papan interpretasi yang sudah disediakan di lokasi dan dengan memasukkan alamat QRcode yang sesuai maka pengguna akan memperoleh keseluruhan informasi mengenai tanaman koleksi berupa deskripsi dan video. Kemenangan diukur dengan menjawab pertanyaan menarik dari si Kendil ini. (*)

* Penulis adalah Pranata Humas Kebun Raya Purwodadi – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES