Peristiwa Daerah

Pembangunan Kereta Gantung Kawah Ijen Menunggu Izin KLHK

Selasa, 27 Juni 2017 - 19:27 | 149.64k
Ketua Tim Percepatan Pengembangan Ekowisata Kemenpar David Makes di Pendopo Sabha Swagata Blambangan. (Fot : Ahmad Suudi/TIMES Indonesia)
Ketua Tim Percepatan Pengembangan Ekowisata Kemenpar David Makes di Pendopo Sabha Swagata Blambangan. (Fot : Ahmad Suudi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Rencana Pembangunan kereta gantung atau cable car di Kawah Ijen, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur kini dalam tahap menunggu izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Pembangunan kereta gantung ini harus dikerjakan di area berstatus Taman Wisata Alam (TWA), yang kini masih berstatus area konservasi sehingga dibutuhkan proses evaluasi kesesuaian fungsi lahan.

Hal ini disampaikan Ketua Tim Percepatan Pengembangan Ekowisata Kemenpar David Makes dalam acara Diaspora Banyuwangi yang digelar di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Selasa (27/6/2017).

“Pertama pengajuan dari BKSDA Jawa Timur ke KLHK, KLHK kemudian membuat tim teknis yang meninjau langsung ke lapangan, ini sudah dilakukan. Jadi ini bukan main-main, tahapan prosesnya harus kita lakukan semua,” kata David, sapaan David Makes kepada media.

Hasil tinjauan Tim Teknis KLHK kini telah disusun dalam draft laporan dan menjadi bahan kajian. KLKH juga akan membentuk tim terpadu. Setelah itu izin TWA baru akan terbit dengan luasan lahan yang berbeda dari sebelumnya, bila permohonan perluasan area TWA mendapat izin KLKH.

Belum selesai di situ, area TWA akan dimaping dalam blok-blok tertentu dan ditentukan blok mana saja yang akan menjadi lokasi pembangunan karena tidak semua luasan area TWA boleh dibangun melainkan hanya 10 persennya saja.

Lahan TWA di Puncak Ijen sekarang seluas 92 hektare, sedianya akan ditambah menjadi 200 hingga 300 hektare, termasuk area Paltuding atau area peristirahatan dan area kawah api biru.

“Rencananya meliputi kawasan yang masuk Kebupaten Situbondo yang sebelumnya tidak ada. Tapi ini belum terbit izinnya, kita harus lihat nantinya bagaimana ketika izin terbit. Yang terpenting lagi mari kita masuk ke tahap good goverment, sudah tidak zaman grasah-grusuh. Saya juga meminta kesabaran Pemkab Banyuwangi agar semua proses ini ditempuh dengan baik,” imbuh David.

Sedangkan kontraktor pembangun yang tengah dipertimbangan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) saat ini adalah dari negara Prancis dan Swiss. Dalam hal ini juga pihaknya mengaku tidak berani main-main meski ada kontraktor dari negara lain yang bisa membangun cable car.

“Kita memilih kontraktor dengan kualitas kelas Dunia. Pemilihan kontraktor juga mana yang menguntungkan untuk Indonesia. Kita masih dalam tawar-menawar dengan dua investor dari Prancis dan Swiss,” ujar David.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES