Peristiwa Daerah Jelang Hari Kemenangan

Pedagang Ketupat Musiman Sepi Pembeli

Sabtu, 24 Juni 2017 - 15:52 | 33.94k
Salah satu pedagang ketupat musiman yang menjual ketupat di pasar badung eks Tiara Grosir. Sabtu (24/06/2017). (Foto: Khadafi/TIMES Indonesia)
Salah satu pedagang ketupat musiman yang menjual ketupat di pasar badung eks Tiara Grosir. Sabtu (24/06/2017). (Foto: Khadafi/TIMES Indonesia)
FOKUS

Jelang Hari Kemenangan

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Satu hari menjelang lebaran Idul Fitri, sejumlah pedagang ketupat mulai banyak ditemui di Pasar Badung Eks Tiara Grosir.

Ni Nyoman, pedagang ketupat musiman yang berjualan di Pasar Badung eks tiara grosir, mengatakan bahwa telah berjualan ketupat sejak H-3. Dalam satu hari ia membawa sekitar 200 buah ketupat yang dibuatnya sendiri untuk dijual.

 "Saya sambil nunggu pembeli, sambil juga membuat ketupat yang saya jual. Jadi, begitu mulai habis, saya langsung membuatnya kembali," ucapnya, Sabtu. (23/06/2017).

Ia mengaku penjualan saat ini sangat sangat sepi jika dibandingakn dari tahun-tahun sebelumnya, dan tahun lalu. Menurutnya, hal ini dikarenakan, banyaknya umat yang mudik di tahun ini.

 "Kalau tahun-tahun sebelum kebakaran, penjualan sangat ramai, beda dengan saat ini yang menurun drastis. Termasuk pula dibandingkan dengan tahun lalu, masih ramai daripada tahun ini," imbuh pedagang asal Karangasem ini.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa, dirinya rutin berjualan ketupat setiap tahunnya untuk memenuhi kebutuhan umat muslim jelang lebaran. Ia menjual dengan harga Rp 1.000/biji. Jika ada yang menawar biasanya ia kasih dengan harga Rp 10 ribu untuk 15 biji.

Selain ketupat, ia juga menjual bungkus janjanan bantal, yang kerap juga dicari pada hari raya lebaran. Adapun untuk pembungkus janjanan bantal, dijual dengan Rp 5.ribu per 10 biji. Pedagang yang sehari-hari menjual buah ini, mengaku akan berjualan ketupat sampai hari ini

Hal senada dikatakan juga oleh pedagang lainnya Komang Ayu Muliyani. Pedagang yang juga berasal dari Karangasem ini, mengatakan menyiapkan 300 buah ketupat namun masih banyak dan pembelinya sepi. 

"Tahun sebelumnya, jam segini biasa ketupat saya sudah habis terjual," ujarnya.

Ia juga mengatakan, ketupat yang dijualnya juga dibuatnya sendiri dengan mengambil bahan baku di kampung halaman, agar ketupat yang dijualnya terlihat lebih segar. Harga ketupatnya kisaran Rp 600/biji - Rp 700/biji.

Ia mengaku harga jual ini tidak mengalami kenaikan, bahkan turun dari tahun lalu. "Kalau tahun lalu kami jual Rp 1.000/biji, karena waktu itu berbarengan dengan Hari Raya Galungan yang harga janur sangat mahal," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES