Peristiwa Daerah

Anak Anak ini Iktikaf di Masjid hingga Sahur Bareng Nasi Rames

Kamis, 22 Juni 2017 - 09:17 | 46.85k
Anak-anak duduk santai diteras masjid seusai makan sahur bersama di masjid Baitul Mutaqien Penaruban, Kamis (22/6/2017) (Foto: Edi Siswanto/Purbalingga TIMES)
Anak-anak duduk santai diteras masjid seusai makan sahur bersama di masjid Baitul Mutaqien Penaruban, Kamis (22/6/2017) (Foto: Edi Siswanto/Purbalingga TIMES)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Puluhan anak-anak dari mushala-mushala di Desa Penaruban, Kecamatan Kaligondang, Purbalingga, Jawa Tengah tampak antusias mengikuti iktikaf hingga makan sahur bersama meski dengan nasi rames di masjid Baitul Mutaqien.

Malam-malam ganjil di ahir bulan suci Ramadhan yang memasuki hari ke empat atau malam ke 27 pada hari Kamis (27/6/2017) itu, tidak menyurutkan sebagian anak-anak untuk belajar memaknai malam lailatul qadar atau hari yang lebih baik dari seribu bulan.

Seperti yang dituturkan oleh Bayu yang baru saja naik kelas lima SD. Ia bersama teman-temanya itu mengatakan selain karena keinginan sendiri juga karena senang ikut iktikaf di masjid.

“Saya sudah empat kali iktikaf di masjid dan saya bawa nasi rames dari rumah,” aku Bayu bersama teman-temanya di teras masjid seusai makan sahur.

Senada dengan yang dikatakan Bayu, teman lainya Evan pelajar kelas enam SD dan Abista pelajar SMP Kelas delapan juga mengatakan kesenanganya ikut beriktikaf di masjid.

“Asyik dan senang ramai-ramai makan sahur bareng,” kata Evan dan Abista yang mengaku berangkat iktikaf bersama teman-temanya dari pukul 22.00 wib.

Mereka mengatakan selama iktikaf di masjid melakukan doa dan dzikir atau membaca al Quran dan jika mengantuk mereka  terus tidur.

Melihat antusias anak-anak dalam beriktikaf Imam Masjid Baitul Mutaqien H Hendar Mulyono mengatakan, syarat untuk beriktikaf adalah muslim, niat, baligh atau berakal dan suci dari hadats.

“Bagi anak-anak beriktikaf di masjid bisa menjadi pengalaman yang tidak terlupakan dan membekas sampai tua,” kata Hendar, Kamis (22/6/2017) pagi.

Karena menurut Hendar, kegiatan tersebut bisa menjadi salah satu media dalam penanaman atau pola pendidikan karakter yang baik.

“Iktikaf adalah berdiam diri di dalam masjid untuk bertaqorub atau mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dan nilai-nilai iktikaf di dalam masjid itu bisa ditanamkan sejak dini,” tutup Hendar. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES