Kesehatan Mudik 2017

Untuk Pemudik, Waspadai Microsleep

Kamis, 22 Juni 2017 - 08:12 | 113.58k
ILUSTRASI - Microsleep (Foto: research.umich)
ILUSTRASI - Microsleep (Foto: research.umich)
FOKUS

Mudik 2017

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pernah kah Anda mengalami situasi di mana anda sedang berkendara tiba-tiba terlelap?

Hanya seketika. Ya..hanya beberapa detik saja.  Truk yang pada mulanya masih jauh jaraknya tiba tiba berada di depan mata. Waduh...

Microsleep adalah keadaan dimana badan 'tidur' sesaat. Segala input dari indera penglihatan dan pendengaran tidak dapat diproses otak dalam waktu hanya beberapa detik tersebut.

Durasi microsleep adalah antara 1 hingga 30 detik. Hal ini bisa terjadi walaupun mata masih terbuka. Seperti sebuah komputer, otak telah "shut down".

Pada kecepatan 70km/jam, microsleep selama 3 detik menyebabkan kenderaan menyusur tanpa kendali sejauh 200 meter. Dalam jarak 200 meter, nyawa bisa melayang dalam sekejap mata.

Bayangkan. Apa yang akan terjadi apabila kendaraan berada pada kecepatan 100 km/jam?

Seringkali pengemudi menganggap dia kebal.  "Kecelakaan hanya terjadi kepada orang lain. Aku pandai bawa mobil dan kondisi mobil pun bagus."

Keinginan untuk bersama keluarga tersayang yang terpisah buat sekian lama dijadikan motivasi untuk terus berkendara walaupun sudah terlalu mengantuk.

Ada juga yang berpendapat jika kenderaan dipacu kencang, akan mengantuk akan berkurang, akibat ada hormon 'adrenaline' yang meningkatkan upaya 'fight or flight' (Fight or flight adalah sitiuasi dimana badan bersedia untuk menghadapi keadaan yang memberhayakan diri: lari atau lawan).

Adapula sebagian orang berpendapat jalan yang berliku seperti kelok 44 dianggap bisa menghilangkan rasa kantuk karena pengendara lebih fokus pada belokannya.

Dua fakta di atas juga mengundang bahaya. Kesan 'fight or flight' hanya seketika saja. Sistem badan akan 'burn out' dan akhirnya bisa menyebabkan microsleep yang lebih lama.

Jadi, apa yang harus dilakukan?

1. Kalau kantuk menyerang, berhentilah. Parkir mobil Anda lalu tidur. Tak perlu tidur lama. Lima menit cukup.

Ulang setiap kali anda mulai ngantuk. Berhenti beristirahat setiap dua jam untuk berkendara jarak jauh.

2. Untuk penumpang yang duduk disamping Sopir, jadilah co-driver yang baik. Coba lakukan beberapa hal ini.

Ajak pengendara berbincang, untuk mengurangi rasa bosan.  Lalu perhatikan cara sopir berkendara. Jika sudah mulai tidak ikut mengikut lajur, tegur Pak Sopir.

Yang penting lagi sesekali lihat instrumen di dashboard, apakah berkendara terlalu cepat? Apakah ada lampu - lampu peringatan yang menyala? Jika ada, tegur.

Berhati hati di jalan raya. Libur Lebaran 2017 telah dimulai. Jangan jadikan diri dan keluarga anda bahagian daripada statistik kecelakaan.

Selamat Mudik...

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES