Indonesia Positif Ketahanan Informasi Politik

Klarifikasi Presidium Jaringan Gusdurian Jawa Timur

Rabu, 21 Juni 2017 - 22:11 | 173.04k
Gusdurian Jawa Timur (Foto: wikimedia)
Gusdurian Jawa Timur (Foto: wikimedia)
FOKUS

Ketahanan Informasi Politik

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Beredarnya berita soal Ra Fudoli menyatakan bahwa Gusdurian Madura akan mendukung Ibu Khofifah Indarparawansa untuk maju di Pilgub Jawa Timur membuat Presidium Jaringan Gusdurian Jawa Timur geram. 

Ra Fadoli sendiri mengaku pada media bahwa dirinya sebagai ketua Gusdurian Madura. Kejadian itu terjadi hari Minggu 18 Juni 2017 saat  penyaluran bansos Program Keluarga Harapan (PKH) non tunai di Pendopo Kabupaten Sampang. 

Pada isi berita, Fadoli juga mengaitkan aksinya dengan Alissa Wahid, koordinator Jaringan Gusdurian Indonesia. Bahkan ia juga menyatakan bahwa seknas gusdurian juga berpolitik praktis.

Atas kejadian itu presidium Jaringan Gusdurian Jawa Timur yanh terdiri dari Kristanto Budiprabowo, Muhammad Iqbal, 
dan A'ak Abdullah Al-Kudus mengklarifikasi dan menegaskan bahwa sampai saat ini belum pernah dibentuk komunitas yang bernama "Gusdurian Madura". 

Yang terbentuk hanyalah Jaringan Gusdurian di Kabupaten Sampang dan Kabupaten Sumenep. Tidak ada perwakilan Gusdurian Madura maupun Pamekasan pada Rapat Koordinasi Nasional Jaringan Gusdurian terakhir. 

Dalam daftar di Seknas Jaringan Gusdurian, tidak ada nama Ra Fudoli sebagai pengurus di Jaringan Gusdurian. Untuk itu presidium Jaringan Gusdurian Jawa Timur menolak klaim sepihak. Sebab dugaan awal hal itu hanya untuk menarik simpati Khofifah Indarparawansa maupun dari publik.

Jaringan Gusdurian adalah arena sinergi bagi para gusdurian (murid, penerus, pengagum pemikiran dan perjuangan Gus Dur) di ranah kultural dan non politik prkatis. 

Dengan semakin berkembangnya jaringan murid-murid Gus Dur, banyak yang mengaku dan mengatasnamakan komunitas Gusdurian untuk mendukung calon ini atau tokoh itu. 

Menjelang pilkada, akan selalu hadir Gusdurian musiman, yaitu gusdurian yang hanya muncul untuk kepentingan kekuasaan dengan mendukung calon tertentu. Pada umumnya, mereka bukanlah orang-orang yang secara konsisten merawat warisan perjuangan Gus Dur dalam pendampingan rakyat. Para Gusdurian musiman ini bertujuan khusus yaitu mengkapitalisasi Gus Dur untuk kepentingan pilkada sesaat.

Koordinator Jaringan Gusdurian AlissaWahid tidak pernah dan tidak akan pernah menyatakan dukungan politik ke tokoh tertentu, karena hal itu sudah keluar dari tujuan besar Jaringan Gusdurian Indonesia. 

Apabila ada pihak yang mengatasnamakan Gusdurian mendukung tokoh atau calon tertentu dalam pilkada, bisa dipastikan mereka bukan bagian dari Jaringan Gusdurian Indonesia.

Dengan demikian, mereka tidak berhak mengatasnamakan Jaringan Gusdurian, Seknas Gusdurian, maupun Alissa Wahid selaku Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES