SD IMKA Kota Malang, Sekolah Gratis untuk Warga Tak Mampu

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (20/6/2017) pukul 09.20 WIB. Ruangan sederhana bersekat tripleks dengan penyangga kayu itu dipenuhi 50 an siswa. Mereka tampak semangat mengikuti pertemuan pagi itu. Wajah polos anak-anak ini pun tampak begitu riang. Sesekali mereka bergurau dengan siswa lainnya. 

Didampingi para orang tua siswa, para siswa kelas 1 sampai kelas 5 ini begitu semangat. Senyum dan tawa terus menghiasi wajah mereka. 

Inilah suasana Sekolah Dasar Iman Kalam Agung (SD IMKA). Sekolah ini berada di tengah Kota Malang. Tepatnya di Jl Lematang 14A, Kelurahan Rampal Celaket, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur. 

Sekolah ini diperuntukkan untuk anak-anak yang kurang mampu. Semuanya gratis di sekolah ini. Para siswanya juga datang dari berbagai lokasi di Kota Malang. Bahkan ada yang dari wilayah kabupaten.
Pagi itu para siswa dikumpulkan di ruangan berukuran 5 x 6 meter ini. Selain para siswa, tampak juga wali siswa dan para guru.

“Selamat pagi anak-anak. Pagi ini kita kedatangan tamu istimewa. Mereka ini orang-orang sukses. Ada Pak Agoes Soerjanto, ada Pak Daniel, ada juga mas-mas wartawan. Kalian nanti boleh bertanya apa saja,’’ ucap salah satu guru mengawali.

Anak-anak pun bersorak. Tepuk tangan bergema. Senyum riang pun merekah. “Saya kenalkan ya anak-anak. Pak Agoes Soerjanto ini pembina sekaligus yang turut mengurus sekolah ini. Kita harus berterima kasih pada beliau,’’ ucap bu guru wanita ini.

Agoes Soerjanto pun dipersilakan untuk memberi motivasi pada anak-anak. Kepada para siswa Agoes yang juga Ketua GM FKPPI Jawa Timur ini mengajak pada para siswa untuk meraih cita-cita setinggi-tingginya. 

’’Cita-cita tinggi wajib dimiliki oleh anak-anak. Siapkan cita-cita kalian, kejar, dan raih cita-cita itu dengan semangat dan penuh keyakinan. Tuhan pasti akan selalu menunjukkan jalannya,’’ tutur Agoes.
Selain memacu semangat para siswa, Agoes juga memberi semangat pada anak-anak untuk selalu memegang teguh pada nasionalisme, Indonesia. Itu ditunjukkan dengan cara Agoes melontarkan pertanyaan pada para siswa. 

’’Apa dasar negara kita?” tanyanya. Spontan salah satu siswa menjawab; “Pancasila!”. Jawaban itu pun mendapat apresiasi Agoes.

’’Benar sekali. Itu jawaban spontan yang bagus. Berarti anak-anak sudah sangat menyatu dengan nasionalisme kita, bangsa Indonesia,’’ tandasnya.

Agoes juga menceritakan perjuangan para guru dan pengurus sekolah ini yang benar-benar dengan ikhlas mengabdi pada sekolah. Khususnya dalam terus mengembangkan Pendidikan bagi masyarakat yang kurang mampu. 

’’Para guru di sini telah mendidik kalian semua dengan penuh semangat. Karenanya, kalian semua harus semangat. Semangat untuk masa depan, untuk sekolah ini, dan untuk cita-cita kalian,’’ tuturnya.
Di sela memberi motivasi, Agoes mendapat pertanyaan dari salah satu siswa. ”Pak, bagaimana caranya untuk bisa sukses?”

Mendapat pertanyaan itu, Agoes menuturkan bahwa kesuksesan itu ditentukan oleh tiga hal. ’’Pertama, kalian harus patuh pada orang tua kalian. Kedua, patuh dengan guru kalian. Dan ketiga, selalu berbuat yang baik untuk semua orang dengan ikhlas. Nanti Tuhan yang akan menyukseskan kalian dengan sendirinya. Jangan takut gagal, sepanjang kalian melakukan tiga hal itu,’’ tutur Agoes.

Usai memberi motivasi, Agoes juga berkesempatan membagikan bingkisan seragam sekolah pada semua siswa yang hadir. Ethan, salah satu siswa, menerima secara simbolis seragam dari Agoes Soerjanto. 

Mendapat hadiah itu, para siswa tampak senang. Mereka bertepuk tangan tanda senang dan bahagia. “Terima kasih pak. Semoga Tuhan memberkati,’’ ucap para siswa.

Di akhir acara, para siswa dan guru berkesempatan berpose bersama. Mereka tampak akrab dan antusias. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement