Peristiwa Daerah

Ketua MUI Bondowoso Ajak Masyarakat Perangi Radikalisme

Minggu, 18 Juni 2017 - 00:08 | 70.02k
KH. Asy'ari Fasya Lc Ketua MUI Bondowoso saat membuka rapat koordinasi (Foto: Angga/ TIMES Indonesia)
KH. Asy'ari Fasya Lc Ketua MUI Bondowoso saat membuka rapat koordinasi (Foto: Angga/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur mengingatkan pentingnya penguatan pemahaman keislaman dalam menangkal masuknya radikalisme.

MUI menilai, radikalisme agama yang semakin berkembang akan merusak kedaulatan NKRI. Untuk itu, perlu diantisipasi dengan memberikan pemahaman tentang islam seutuhnya kepada keluarga dan masyarakat melalui peran santri dan ulama.

Ketua MUI Kabupaten Bondowoso KH. Asy'ari Fasya, Lc menyampaikan, masyarakat harus memahami syariat Islam terlebih dahulu, agar bisa membedakan apakah hal ini paham radikal atau bukan. Untuk itu, sangat penting bagi anak-anak dan santri-santri diberikan ilmu keagamaan secara benar, agar paham radikalisme bisa diredam.

"Ajarkan anak dan keluarga kita tentang syariat islam sesuai dengan Al-Quran, Hadist, Ijma dan Qiyas, bila terdapat perbedaan dalam ajaran syariat dan penerapannya bertolak belakang terhadap Al-Quran dan Hadist, maka itu paham radikal," ucap saat sambutan dalam acara Rapat Koordinasi MUI Bondowoso di Aula Kantor Kemenag Bondowoso, Sabtu, (17/6/2017).

Acara ini juga dihadiri pengurus MUI Kecamatan se Kabupaten Bondowoso, Pengurus MWCNU sse Kabupaten Bondowoso, Pengurus Aisyiyah, Pengurus Fatayat, Perwakilan Polres Bondowoso dan undangan lainnya.

Asy'ari juga menyebut ciri-ciri penting ajaran radikal, yakni ajakan jihad dengan kekerasan dan bunuh diri.

"Salah satu contoh doktrin radikalisme adalah mengajak jihad dengan bunuh diri. Padahal dalam syariat islam tidak pernah menyuruh jihad dengan bunuh diri atau semacamnya," ujarnya.

Asy'ari menambahkan, walaupun Bondowoso dalam keadaan kondusif dan jauh dari radikalisme, seluruh elemen harus tetap waspada. Ulama juga harus terus menyebarkan ajaran islam yang rahmatan lil alamin.

Hal senada disampaikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bondowoso H. Busthami, SH, MH.I. Meski di Bondowoso masih belum terdengar adanya gesekan paham-paham radikalisme, tetapi hal tersebut tidak boleh membuat lengah.

Busthami juga berharap sosialisasi tentang kebhinekaan terus dilakukan agar anak-anak didik tidak terpengaruh paham atau ajaran yang menolak adanya perbedaan di Indonesia.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES