Puslitkoka Canangkan Bengkel Kopi untuk Tekan Disparitas Kopi Arabika-Robusta
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pemerintah Kabupaten Bondowoso mulai menekan dispasritas (kesenjangan) antara kopi arabika dan robusta.
Kesenjangan tersebut akan diatasi dengan program bengkel kopi robusta yang digagas oleh Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) Indonesia.
“Selama ini yang kenal kan kopi arabika. Arabika Java Ijen Raung dan Arabika Argopuro. Untuk Robusta sendiri masih banyak yang belum tahu. Sehingga kesenjangan ini perlu diatasi,” jelas Peneliti Pengembang Puslit Koka Indonesia Jember, Joko Sumarno kepada TIMES Indonesia usai mendapingi rombongan Kemendes PDT dan Transmigrasi bersama Kemenristek Dikti menggelar pertemuan dengan pemangku kebijakan perkopian di Bondowoso, Jumat (16/6/2017).
Menurut Sumarno, Kebun Kopi untuk jenis robusta juga sangat luas dan tidak kalah dengan kebun kopi arabika. Letak kebunnya pun berada di sekitar perumahan warga.
Beda dengan Arabika yang letak kebunnya ada di hutan dan lereng pegunungan. Dan ini menjadi salah satu penyebab orang tidak tahu Robusta.
Potensi untuk robusta di Bondowoso, berdasar data , ada sekitar 7000 hektar kebun kopi di Bondowoso. Dan hampir semua berada di lahan milik warga. Sedangkan kopi arabika hampir semua berada di lahan milik perhutani
Nah, Sumarno menjelaskan, dengan adanya bengkel kopi robusta ini, diharapkan kopi yang belum dikenal dan belum diterima di masyarakat ini bisa diterima. Salah satu caranya yaitu dengan cara meningkatkan produksi dan mutu kopi arabika itu sendiri. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Rochmat Shobirin |