Ekonomi Bondowoso Republik Kopi

Dusun Selencak, Tempat Menikmati dan Belajar Meracik Kopi di Bondowoso

Jumat, 16 Juni 2017 - 15:21 | 144.60k
Proses Pengolahan Kopi di Kampung Kopi “Mini Farm and Coffe Prosessing” Dusun Selencak Desa Sukorejo Kecamatan Sumber Wringin. (Foto : Gus Bolang for TIMES Indonesia)
Proses Pengolahan Kopi di Kampung Kopi “Mini Farm and Coffe Prosessing” Dusun Selencak Desa Sukorejo Kecamatan Sumber Wringin. (Foto : Gus Bolang for TIMES Indonesia)
FOKUS

Bondowoso Republik Kopi

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kabupaten Bondowoso sudah meneguhkan diri sebagai Republik Kopi dengan “Presidennya” sang bupati sendiri, yakni Amin Said Husni. Kebun kopi yang hampir ada di setiap dataran tinggi di kabupaten yang juga terkenal dengan tapenya ini menjadi faktor utama kopi khas Bondowoso go internasional.

Belum lagi ditopang dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang sudah mulai ‘sadar’ dengan potensi kopi Java Ijen Raung dan Kopi Argopuro ini.

Nah, untuk meningkatkan kualitas SDM tersebut, tak ada salahnya jika kita belajar cara meracik kopi di Kampung Kopi “Mini Farm and Coffe Prosessing” di Dusun Selencak Desa Sukorejo Kecamatan Sumber Wringin Bondowoso Jawa Timur. Lokasinya tepat berada di pinggir jalan menuju Kawah Ijen. Jadi dijamin tidak akan tersesat.

Di tempat ini berbagai macam kopi, seperti Arabika, Robusta dan Kopi Lanang diolah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) khas kampung kopi Selencak. Tempat ini juga menjadi lokasi pembibitan kopi dan peternakan luwak untuk memproduksi kopi luwak.

Letaknya yang berada pada daerah dataran tinggi membuat  tempat ini sangat pas untuk menjadi tempat pengolahan kopi.

Mahalli, pengelola tempat tersebut Kepada TIMES Indonesia, Jum’at (16/6/2017) menjelaskan dengan detail proses pengolahan kopi mulai dari saat pemamenan buah kopi hingga kopi siap jual dalam kemasan.

Di Mini Farm and Coffe Prosessing ini, pemisahan biji kopi dilakukan dengan sangat ketat. Ini namanya proses sortasi (pemisahan). Biji kopi yang akan diolah 90 persen sudah berwarna merah (matang) dan 5 persen kuning (hampir matang). Kalau untuk yang masih berwarna hijau, apalagi kelewat matang masuk sortasi dan di proses lain.

Selanjutnya masuk pada proses pengupasan kulit biji yang dilakukan dengan mesin pulper. Kemudian masuk pada proses pembersihan dan pencucian biji kopi untuk memisahkan kulit kopi yang sudah terkelupas dengan biji kopinya serta untuk memisahkan dengan kotoran lain.

Dari semua proses tadi, yang paling penting kata Mahalli adalah fermentasi (tanpa mengesampingkan semua proses) yang bisa memakan waktu hingga 36 jam atau 3 hari. Proses ini yang akan mempengaruhi aroma, cita rasa dan kualitas kopi.  

Lalu setelah difermentasi, kopi akan dibersihkan kembali dan dilakukan penirisan dan penjemuran hingga kadar airnya menjadi 12 persen. Selanjutnya dilakukan proses penyimpanan biji berkulit tanduk kering untk sementara.

Pada proses selanjutnya yaitu penggerbusan menggunakan mesin huller. Dan selanjutnya kopi siap untuk dikemas dan dijual, juga siap untuk diseruput.

Penasaran dengan aroma dan cita rasa kopi khas Bondowoso. Tidak usah khawatir. Ditempat ini juga ada caffe juga cafe mini yang menjual kopi. Didukung dengan suasana hawa dingin khas pegunungan, menikmati kopi di cafe ini akan terasa nikmat. Apalagi jika datang pada sore hari. Pemandangan alam yang masih asri akan sangat memanjakan mata anda.

Takut kemalaman. Tenang, di tempat ini disediakan home stay untuk mereka yang datang dari luar Bondowoso. Soal harga, dijamin terjangkau.

So, tunggu apalagi. Mau menikmati kopi khas Bondowoso dan sambil belajar cara meraciknya?. Ya disini tempatnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES